KOMPAS.com - Selain struktur yang belum profesional, usaha kecil dan menengah (UKM) belum memunyai strategi penjualan kurang terarah. Tak cuma itu, UKM masih terkendala perang harga sehingga pelaku usaha hanya mampu memetik margin harga sangat tipis.
Tiga kelemahan itu menjadi paparan pendiri sekaligus CEO laman jual beli daring Bukalapak.com, Achmad Zaky, saat kuliah umum mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kampus ITB Bandung beberapa waktu lalu. "Kami berusaha memberi wadah kepada UKM untuk berjualan dan menemukan pembeli," tuturnya.
Zaky menambahkan Bukalapak.com memunyai misi meningkatkan kualitas UKM di Indonesia. Bukalapak.com saat ini sedang mengembangkan sistem agar calon pembeli semakin mudah menemukan dan membeli produk-produk unggulan milik para UKM. Sehingga, omzet penjualan UKM di Bukalapak.com akan semakin besar.
Bukalapak.com berawal dari sebuah proyek yang dikerjakan oleh Zaky dan teman-teman kuliahnya. Mereka terbiasa membuat bermacam-macam aplikasi sesuai pesanan klien.
Bukalapak.com dimulai pada saat yang tepat. Pasar perdagangan sistem elektronik (e-commerce) pada 2010 masih terbuka luas, masih sangat sedikit pelaku bisnis yang bermain, sehingga perkembangannya cukup pesat.
Bukalapak.com awalnya dikunjungi oleh 10.000 pengunjung per hari. Setahun berikutnya, menjadi 50.000 pengunjung per hari. Setahunnya lagi, Bukalapak.com mendapatkan 200.000 pengunjung per hari. Hingga kini, laman itu dikunjungi oleh 500.000 pengunjung per hari.
Bukalapak punya cita-cita besar ingin menjadi laman nomor satu di Indonesia. Saat ini Bukalapak berada di peringkat 24 laman di Indonesia menurut Alexa. Saat ini, tujuh teratas laman di Indonesia menurut Alexa berasal dari Silicon Valley Amerika Serikat. Zaky memberi contoh, di China, posisi pertama dan kedua dikuasai oleh laman lokal China yaitu Baidu dan Alibaba. Laman lokal Indonesia memunyai peluang yang sama untuk menjadi nomor satu, harapnya.
Nugroho Herucahyono, salah satu pendiri dan Chief Technology Officer Bukalapak.com mendukung langkah Zaky untuk menjadikan Bukalapak.com sebagai wadah pemberdayaan UKM. "Apalagi banyak pelapak atau penjual yang menggantungkan penjualan produknya hanya di Bukalapak.com. Sehingga, banyak orang yang menggantungkan kelangsungan usahanya di Bukalapak.com" tegas Nugroho.