Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Memanas, Maskapai Masih Akan Beli Pesawat Brasil

Kompas.com - 02/03/2015, 09:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah mengeksekusi mati terpidana narkotika asal Brasil Marco Archer Cardoso Moreira, rupanya tidak hanya berimbas pada penolakan duta besar Indonesia yang dikirim kesana. Insiden inti juga berbuntut pada bisnis penerbangan di tanah air. Bahkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah mengeluarkan ancaman agar maskapai di tanah air tidak lagi menggunakan pesawat asal Negeri Samba tersebut.

Namun pada kenyataannya. Hal ini masih belum disanggupi oleh sejumlah maskapai di tanah air. Beberapa diantaranya masih menyatakan akan terus melanjutkan kerja sama pembelian pesawat Embraer buatan Brasil. Selama ini pesawat buatan perusahaan milik Frederico Fleury Corado itu banyak digunakan untuk operasional penerbangan carter.

Salah satunya pengguannya adalah maskapai Kalstar Aviation. Akhir tahun lalu, maskapai yang banyak beroperasi di kawasan Kalimantan itu baru saja mendatangkan sekitar 1 pesawat Embraer 195. Rencananya dalam 2 tahun kedepan perseroan akan mendatangkan sekitar 10 pesawat asal Brazil tersebut.

"Menurut kami yang sifatnya bussiness to bussiness harus dibedakan dengan goverment to goverment," ujar Aji Kurnia Bagja, HRD and General Affairs Manager kepada Kontan, akhir pekan lalu.

Meski mengerti dan memaklumi imbauan Wapres tersebut, tetapi Kalstar Avation tidak bisa serta merta begitu saja memutuskan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Menurut Aji, pihaknya sudah terlebih dahulu menandatangani perjanjian sebelum adanya masalah diplomasi antara kedua negara.

Pertanyaan serupa juga diungkapkan oleh Indonesia Air Transport. Maskapai yang mengoperasikan penerbangan charter di daerah tambang itu mengaku akan tetap melanjutkan rencana pembelian 1 pesawat jenis Embraer Legacy senilai sekitar 10 juta dollar AS. Syafril Nasution, Presiden Direktur PT Indonesia Air Transport dan Infrastructure Tbk mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi rencana bisnisnya.

"Sementara ini belum ada perubahan rencana," kata dia. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com