Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menuturkan dalam acara jumpa pers di Gedung Mananggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (3/3/2015). Selain itu, kata dia, pendapatan Perum Perhutani dalam lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen.
"Pendapatan Perum Perhutani 2014 mencapai Rp 4,604 triliun. Sementara itu rata-rata pertumbuhan laba usaha sebesar 26% dan capaian rupiahnya per tahun mengalami peningkatan," kata Mustoha.
Pada 2014, Mustoha mengatakan, salah satu penyebab naiknya laba dikarenakan hasil dari pendapatan kayu yang meningkat 25 persen menjadi Rp 2,15 triliun, dari tahun 2013 sebesar Rp 1,7 triliun.
Meskipun pendapatan kayu meningkat, menurut Mustoha volume produksi kayu tahun 2014 mengalami penurunan. "Penurunan volume produksi kayu dikarenakan di tahun 2014, kita (Perum Perhutani) menerapkan strategi market driven, bahwa kita tidak akan menebang kayu sembarangan sebelum pasarnya ada. Jadi harus sesuai dengan kebutuhan pasar," kata Mustoha.
Direktur Keuangan, Perum Perhutani, Morgan Sharif Lumban Batu menambahkan bahwa perseroan saat ini fokus untuk melanjutkan perpindahan sistem pengelolaan keuangan yang sudah dimulai tahun lalu.
"Untuk mewujudkan road map Perum Perhutani kita melakukan hijrah dari pengelolaan keuangan tradisional ke modern. Dimana kita akan membatasi transaksi tuna," kata Morgan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.