Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berpotensi Menguat

Kompas.com - 04/03/2015, 09:02 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergerak variatif pada perdagangan Rabu (4/3/2015) ini. Penurunan indeks dollar AS berpotensi mendorong penguatan pergerakan mata uang di kawasan Asia.

Dollar AS turun tipis di pasar global hingga dini hari tadi setelah data penjualan mobil AS diumumkan lebih rendah rendah dari harapan investor. Penjualan ritel Jerman yang membaik menambah tekanan terhadap dollar AS. Secara umum indeks dollar AS bagaimanapun masih berada dalam tren penguatan.

Sementara itu perang di Libia yang mengancam ladang minyak di sana serta komentar PM Israel mengenai nuklir Iran membawa harga minyak Brent naik 2,3 persen.  

Kemarin, dollar AS melemah di Asia sehingga mencegah pelemahan lanjutan pada rupiah. Rupiah berhasil bertahan di kisaran Rp 12.969 dengan kecenderungan penguatan. Adapun kurs rupiah JISDOR Selasa menguat 0,24 persen ke posisi 12.962  dibanding sebelumnya pada 12.993.

Sementara itu aksi jual terlihat di IHSG dan SUN walaupun sempat menguat tipis di pembukaan Selasa (3/3/2015) pagi. "Rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini dengan indeks dollar AS yang turun," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Pada awal perdagangan di pasar spot hinggap pukul 08.30 WIB ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda naik tipis ke posisi Rp 12.963 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.969.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com