Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasarkan Perhiasan, Pemerintah Lirik Hong Kong

Kompas.com - 04/03/2015, 10:20 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah melirik Hong kong untuk memasarkan produk perhiasan Indonesia. Hong kong sebagai pusat mode Asia dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pasar produk Indonesia, dalam hal ini perhiasan.

“Pebisnis internasional tak segan melakukan transaksi di Hong kong. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian buyer yang datang tidak hanya dari Hong Kong, tapi juga dari seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak, di Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Lebih lanjut dia menilai, posisi Hong kong yang menjadi transit beberapa penerbangan internasional menjadi pasar yang sangat potensial. Tak hanya itu, Hong Kong kata dia juga merupakan salah satu pusat mode Asia dengan gaya hidup glamor yang telah diakui dunia. Bahkan seluruh merek premium dunia ada di Hong kong.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal PEN akan ikut mempromosikan produk perhiasan dengan berpartisipasi dalam Pameran Hongkong International Jewellery Fair 2015 yang diselenggarakan pada 4-8 Maret 2015 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Hong Kong, RRT.

Untuk menarik minat pengunjung, Indonesia membangun paviliun Indonesia dalam lahan seluas 90 m2 dengan desain khusus yang mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”.

Paviliun tersebut memfasilitasi sepuluh peserta, yakni Nahdi Jewellery (perhiasan perak), SSS Silver (perhiasan perak), Wira’s Silver (perhiasan perak), Letung Silver (shell, stone, accessories), Artistica Jewellery (perhiasan perak), Dian Silver (perhiasan perak), Onie Craft (kerajinan dan perhiasan dari perak), SFG (perhiasan dari batu semi mulia), E.P.A Jewel (perhiasan kalung dan anting), serta Utami Silver (perhiasan perak).

Berdasarkan data Kemendag, dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan Indonesia meningkat 73,4 persen dengan nilai 948,6 juta dollar AS. Nilai ini salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar 323,3 juta dollar AS. Perhiasan yang terbuat dari logam mulia itu menyumbang 39,48 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai 1,83 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka 'Tancap Gas', Rupiah Melemah

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka "Tancap Gas", Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com