Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Makin Kuat, Harga Emas Dunia Kembali Melorot

Kompas.com - 06/03/2015, 08:36 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (5/3/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), seiring dengan semakin perkasanya dollar AS terhadap mata uang dunia lainnya.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April, turun 4,7 dollar AS atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.196,20 dollar AS per ounce.

Indeks Dollar AS naik pada Kamis sebesar 0,54 persen menjadi 96,43, menempatkan emas di bawah tekanan. Indeks adalah ukuran dari dollar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dollar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dengan dollar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Meskipun terjadi pelemahan dalam data AS, analis mengatakan bahwa investor tinggal dengan dollar AS bukannya pindah ke aset-aset "safe haven" seperti emas karena pelemahan di zona euro.

Logam mulia mendapat dukungan ketika laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal naik 7.000 menjadi jauh lebih tinggi dari perkiraan 320.000 klaim selama pekan yang berakhir 28 Februari.

Laporan tersebut muncul menjelang laporan situasi lapangan kerja AS pada Jumat waktu setempat, tetapi analis memperingatkan bahwa tidak mungkin klaim pengangguran akan mempengaruhi laporan pada Jumat.

Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), pada Kamis menyatakan bahwa program pelonggaran kuantitatif ECB 1,1 triliun euro akan dimulai pada 9 Maret.

ECB juga menaikkan proyeksi pertumbuhan zona euro untuk 2015 dan 2016 menjadi 1,5 persen dan 1,9 persen. Analis mencatat bahwa setelah berita ini, saham-saham AS diperdagangkan lebih tinggi dan emas diperdagangkan lebih rendah.

Dua laporan lainnya, keduanya dari Departemen Perdagangan AS, menempatkan momentum kenaikan pada emas. Satu laporan menunjukkan pesanan pabrik turun untuk bulan keenam berturut-turut. Pesanan Januari turun 0,2 persen.

Laporan lain menemukan pertumbuhan produktivitas non-pertanian pada kuartal keempat menurun sebesar 2,2 persen. Kedua laporan itu sedikit lebih buruk dari yang diperkirakan.

Sementara perak untuk pengiriman Mei tetap tidak berubah, ditutup pada 16,158 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 1,6 dollar AS, atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.180,10 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com