Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak Perempuan Minta Promosi Jabatan

Kompas.com - 06/03/2015, 14:54 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com - Survei dari lembaga Accenture memetakan semakin banyak perempuan meminta promosi jabatan. Peluang untuk perempuan menempati posisi puncak pun makin terbuka, terutama di perusahaan dengan bisnis di bidang teknologi.

"Untuk pertama kalinya, survei Accenture menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang meminta kenaikan gaji sama dengan dengan pria," tulis Chelsea Clinton di akun Twitter pada 2 Maret 2015.

Kicauan putri pasangan mantan presiden Bill Clinton dan Hillary itu tak hanya menunjukkan masih adanya tekanan diskriminasi terselubung di dunia usaha Amerika Serikat terkait masalah gender, seperti dalam besaran kompensasi.

Survei terkini yang dilakukan firma konsultan manajemen Accenture guna menyambut hari perempuan sedunia yang jatuh pada 8 Maret tersebut juga menunjukkan mulai adanya kemajuan kaum hawa di tempat kerja, termasuk peluang untuk mengisi jabatan bidang teknologi.

Dalam survei tahunan yang dijalankan pada November 2014, Accenture menanyai 3.600 profesional dari 30 negara mengenai kondisi lingkungan kerja dan budaya perusahaan. Hasilnya menunjukkan gambaran optimistis mengenai masa depan perempuan di dunia bisnis terutama terkait teknologi.

Sebanyak 71 persen responden menyatakan bahwa jumlah eksekutif perempuan yang menduduki jabatan direktur teknologi akan lebih banyak pada 2030. Dari semua responden, 52 persen menyebut perusahaan mereka telah menyiapkan lebih banyak eksekutif perempuan untuk posisi manajemen senior dibandingkan sebelumnya.

"Apakah Anda bertanggung jawab untuk sebuah rapat atau sekelompok karyawan, sukarelawan dalam sebuah acara atau proyek besar, selalu ada peluang untuk memimpin," kata Nellie Borrero, direktur pelaksana Inklusi dan Keberagaman Global Accenture dalam laporan 2015 Women’s Research yang dirilis pekan ini, seperti dikutip Businessweek Indonesia.

Seperti disampaikan oleh Chelsea Clinton, untuk pertama kalinya eksekutif perempuan dan laki-laki dalam jumlah yang sama, yaitu 54 persen responden dari masing-masing gender, telah meminta promosi kepada atasan mereka selama 12 bulan terakhir. Bandingkan dengan survei tahun sebelumnya ketika hanya 44 persen responden perempuan dan 47 persen laki-laki yang meminta kenaikan gaji.

Meski demikian, perempuan cenderung kurang menuntut kenaikan gaji dibandingkan laki-laki, yakni 61 persen dibandingkan 67 persen. Di antara para karyawan yang mendapat kenaikan gaji, lebih banyak perempuan dan laki-laki menyatakan bahwa mereka mendapatkan kenaikan yang melebihi perkiraan semula.

Survei Accenture juga menemukan bahwa mayoritas responden—58 persen—meyakini bahwa teknologi akan memungkinkan pemimpin bisnis berkomunikasi dengan timnya lebih mudah dan cepat. Hampir separuh responden—47 persen dan 46 persen—menyebut pula adanya manfaat tambahan seperti fleksibilitas untuk bekerja di mana saja dan kapan saja dan meningkatkan aksesibilitas.

Namun, aksesibilitas ini selain dianggap keunggulan juga penghambat bagi kepemimpinan yang efektif. Teknologi dianggap memaksa eksekutif harus bisa menjalankan banyak tugas dalam satu waktu (multi-task) yang dikhawatirkan mengurangi fokus dan kualitas pekerjaan.

Sebanyak 62 persen eksekutif perempuan dan lebih dari 54 persen laki-laki yang disurvei memandang bahwa teknologi "memperpanjang jangkauan" pemimpin yang membuat mereka terlalu mudah untuk diakses. Semua responden sepakat bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi para pemimpin bisnis saat ini adalah kelebihan informasi dan teknologi yang berkembang serta berubah cepat.

"Teknologi digital telah membawa perubahan ke banyak hal dan teknologi baru ini akan terus memberikan tantangan dan peluang," kata Adrian Lajtha, direktur kepemimpinan Accenture. "Ketika para karyawan perusahaan semakin terkoneksi satu sama lain, maka untuk memimpin organisasi perlu pemakaian teknologi di tempat kerja, memanfaatkan potensinya untuk mendekatkan para karyawan, mendorong kolaborasi dan inovasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com