Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Jalur, KAI Data Lahan antara Tanjung Emas-Stasiun Tawang

Kompas.com - 09/03/2015, 13:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia masih berusaha melakukan pendataan terhadap upaya mereaktifasi jalur-jalur yang telah mati. Untuk proyek utama jalur reaktifasi dari Stasiun Pelabuhan Tanjung Emas ke Stasiun Tawang, BUMN ini tengah mendata seluruh luasan lahan dan bangunan sepanjang jalur tersebut.

Manajer Senior Aset PT KAI Daerah Operasi IV Semarang, Eman Sulaiman menjelaskan, pendataan dilakukan terhadap bangunan dan lahan di sekitar rel tersebut. Pihaknya merinci bangunan dan lahan dihitung 15 meter dari rel, lebih tiga meter dari ketentuan KAI.

"Nanti dihitung 15 meter ke kanan dan 15 ke kiri dari jalur lama. Itu semua dihitung jalur ke arah aktivasi tanjung mas. Itu 15 meter karena alat berat agar bisa sekalian masuk ke rel, biasanya 12 meter," kata Eman di Stasiun Tawang, Senin (9/3/2015).

Berdasarkan pendataan sementara, sepanjang jalur reaktivasi tersebut, banyak lahan yang beralih fungsi menjadi tempat tinggal dan sebagian yang lainnya dibiarkan terbengkalai.

Manajer Humas PT KAI Daop IV, Suprapto mengatakan progres reaktivasi jalur KA Pelabuhan-Tawang berlangsung cukup cepat. Pasalnya, Perjanjian Kerja Sama antara lima pihak telah mencapai titik temu, antara KAI, Kemenhub, Dirjen Laut, Pelindo dan Pemprov Jawa Tengah.

Untuk sarana pendukung, KAI akan membangun lahan peti kemas diatas lahan seluas lima hektar. Lahan tersebut akan dibangun sejumlah infrastuktur oleh anak usaha KAI bidang angkutan barang, yakni KA Logistik.

"Proyek utama itukan pelabuhan Tanjung Mas-Stasiun Tawang. Proyek pendukungnya peti kemas untuk mengangkut gerbong barang. Itu nanti dibuat KA Logistik, anak usaha KAI," jelasnya.

Jalur reaktivasi Pelabuhan-Tawang ini telah direncakanan pembangunanya sejak tahun 2014 lalu. Jalur tersebut diproyeksi dibangun tahun 2015 ini, dengan target tahun 2016 atau 2017, jalur rel aktifasi sudah bisa dilalui.

Kereta pelabuhan adalah kereta pengangkut barang. Pengangkutan itu diyakini akan membantu moda pergerakan ekonomi ke arah lebih baik dan mengurangi beban jalan raya di darat akan berkurang lantaran kontainer diangkut menggunakan gerbong kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com