"Ya kita akan lakukan overlay, itu kita minta tambah ketebalannya dengan ketebalan tertentu, pasti itu bagus. Iya nanti pasti kita akan minta ke AP 1," ujar Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo di Jakarta, Senin (9/3/2015).
Menurut dia, kerusakan aspal runway Bandara Djuanda tak bisa terelakkan. Pasalnya, setiap hari runway dandara selalu terbebani berat pesawat dan cuaca. Lebih lanjut, Kemenhub menilai Angkasa Pura 1 sebagai operator Bandara Juanda telah melakukan penanganan yang baik. Hal itu terbukti dengan langsung menutup bandara dengan pertimbangan keselamatan.
Sementara itu terkait kerusakan runway itu, Suprasetyo mengatakan bahwa panjang kerusakan aspal mencak setengah meter. "Iya itu kan operasional, jadi wajar (bandara ditutup sementara). Kalau dipaksakankan menyangkut keselamatan, sangat berbahaya. Ya namanya juga setiap hari diinjak pesawat, kena hujan dan sebagainya," kata dia.
Sebelumnya, sejak Jumat siang minggu laku, penerbangan di Bandara Djuanda Surabaya dikabarkan mengalami delay parah. Seorang pembaca Kompas.com sempat menginformasikan bahwa sejak pukul 17.00 WIB tak ada satu pun pesawat yang take off maupun landing di landasan pacu (runway) Bandara Djuanda.
Gangguan penerbangan itu terjadi karena aspal runway terkelupas. Akibatnya, Bandara Djuanda sempat ditutup sejak pukul 11.35 WIB sampai sekitar pukul 14.00 WIB. Beberapa maskapai pun mengalami delay parah, bahkan pendaratan berbagai pesawat harus dialihkan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.