“Hitungannya, jika rupiah melemah Rp 100 terhadap dollar AS, dengan tidak ada perubahan asumsi lain, maka surplus ke APBN-nya akan bertambah Rp 2,3 triliun,” kata Bambang dalam konferensi pers, di kantornya, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Bambang menjelaskan, adanya tambahan anggaran tersebut dihasilkan dari selisih antara penerimaan dari migas dan pertambangan, baik berupa royalti dan bagi hasil migas, dikurangi dengan tambahan pembayaran bunga utang.
“Selisihnya itu tambahan surplus ke anggaran. Ini untuk menjelaskan pelemahan rupiah tidak membahayakan anggaran,” ujar dia.
Bambang lebih lanjut mengatakan, yang paling penting bagi pemerintah adalah menjaga kestabilan makro. Dengan demikian, nilai tukar rupiah harus dijaga dan mencerminkan fundamentalnya. “Sehingga ekspor meningkat, dan current account deficit juga bisa dijaga,” pungkas Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.