Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Diskon Harga Tiket Kereta Api

Kompas.com - 11/03/2015, 14:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -PT Kereta Api Indonesia menawarkan tarif diskon bagi para konsumen. Promo yang diberi nama X-Class Super Promo ini rencananya akan berlangsung hingga bulan April nanti. Selama periode tersebut kini masyarakat bisa menikmati tarif murah mulai dari Rp 49.000.

“Jadi promo ini akan digelar dalam skala nasional dengan banyak pilihan kereta, juga dalam periode yang lebih panjang yaitu kurang lebih 2 bulan,” kata Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bambang Eko Martono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/3/2015).

Dibandingkan tarif pada hari-hari biasanya, kata Bambang tarif promonya kali memberikan potongan sekitar 20 persen di bawah tarif batas bawah.

Jika biasanya tarif rute Jakarta – Surabaya dijual dengan harga antara Rp 375.000 - Rp 485.000. Akan tetapi pada X class promo ini dijual hanya dengan harga Rp 199.000 sampai dengan Rp 279.000 saja. Sedangkan untuk Rute Bandung – Jakarta untuk kelas eksekutif, tarifnya berkisar Rp 100.000- sampai Rp 120.000, kini dengan tarif promo hanya dijual dengan tarif Rp 69.000.

“Disamping itu KAI juga ingin mengubah pandangan masyarakat, bahwa tiket KA itu dapat diperoleh dengan harga terjangkau, apalagi jika calon penumpang membelinya jauh – jauh hari hingga H-90,” tambahnya.

Promo ini berlaku untuk 1 kali pemesanan dan keberangkatan mulai 12 Maret hingga 30 April. Calon penumpang bisa memanfaatkannya untuk memesan tiket kereta api kelas eksekutif, bisnis, ekonomi dan kereta Sumatera. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com