Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Ini Arah Kebijakan Bank Indonesia

Kompas.com - 13/03/2015, 14:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, terkait dengan pelemahan rupiah, bank sentral mengambil arah kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Agus memastikan, Bank Indonesia masih akan menerapkan kebijakan moneter bias ketat.

"Kami ingin meyakinkan inflasi 2015-2016 itu sebagaimana yang kita targetkan, yakni 4 persen plus-minus 1 persen. Kami cukup percaya angka 4 bisa dicapai pada 2015," kata Agus, ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Agus mengatakan, BI juga memiliki arah kebijakan untuk mengarahkan transaksi berjalan ke defisit yang lebih sehat, yaitu minus 2,5-3 persen. "Jadi, arah BI secara umum, moneter akan tetap dijaga bias ketat, untuk menjaga stabilitas ekonomi. Kami akan menjaga inflasi ke arah 4 persen, kami akan mengarahkan transaksi berjalan, walaupun defisit, tetapi lebih sehat, yaitu min 2,5-3 persen," kata dia.

Kendati demikian, Agus menyadari bahwa BI perlu mempertimbangkan cadangan devisa yang sehat dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Atas dasar itu, Agus mengatakan bahwa bank sentral juga akan mendorong upaya pengelolaan utang luar negeri yang sehat.

Selain itu, Agus juga mengatakan, Bank Indonesia akan mendorong upaya pendalaman pasar uang, disertai dengan fasilitas lindung nilai. Dia menjelaskan, dengan adanya Peraturan Bank Indonesia terkait pengelolaan utang luar negeri, perusahaan-perusahaan saat ini akan menata agar tidak ada risiko nilai tukar berlebihan, risiko likuiditas, atau risiko kredit yang berlebihan.

"Namun, jika sekarang mereka akan melakukan lindung nilai, tentu BI akan mendorong agar perbankan bisa mempersiapkan fasilitas lindung nilai. Dengan begitu, ada pertemuan antara yang membutuhkan dan yang menyediakan lindung nilai," ucap dia.

Agus juga mengatakan, dalam merespons pelemahan rupiah, bank sentral akan terus mendorong penggunaan rupiah pada transaksi dalam negeri. "Itu adalah arah kebijakan BI ke depan," kata Agus.

Baca: Rupiah Rontok, Perajin Bersiap Naikkan Harga Tahu Tempe

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com