Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Obligasi Daerah, OJK Temui Sejumlah Hambatan

Kompas.com - 13/03/2015, 15:50 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat pembiayaan jangka panjang pemerintah daerah melalui penerbitan obligasi daerah (municipal bond) terganjal sejumlah kendala.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, kendala pertama yang menghambat adalah pemahaman yang masih kurang dari pemerintah daerah, mengenai obligasi daerah.

"Contoh, salah satu yang memberikan persetujuan adalah DPRD, dari sosialisasi yang kita lakukan masih ada yang belum melihat secara utuh bagaimana risikonya nanti," jelas Nurhaida di kantornya, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menurut Nurhaida, seharusnya pemerintah daerah tidak perlu khawatir mengenai obligasi daerah ini. Pasalnya, kata dia, obligasi ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pemerintah.

"Padahal di peraturan penerbitan municipal bond ini bertujuan membiayai proyek-proyek yang menghasilkan seperti pelabuhan, rumah sakit. Pembayaran municipal bond nanti dari hasil proyek itu," kata Nurhaida.

Selain minimnya pemahaman, pada Januari lalu, Nurhaida mengatakan ada permasalahan terkait audit laporan keuangan pemerintah daerah. Di mana ketentuan mengatakan, audit dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  Namun berdasarkan UU pasar modal, setiap ada penawaran umum, audit dilakukan oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK.

Terkait hal ini, Nurhaida menjelaskan sudah menemukan solusinya, yaitu salah satu pasal Badan Pemeriksa Keuangan yang bisa menjadi jalan tengahnya.

"Ada pasal yang memperbolehkan BPK memberikan kewenangan ke akuntan publik untuk audit. Tapi masih perlu dibicarakan lagi mekanisme seperti apa, tanggung jawabnya seperti apa," jelasnya.

OJK menargetkan hambatan-hambatan tersebut bisa diselesaikan pada semester 1 tahun ini. "Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai, diskusikan bersama pihak-pihak terkait. Setelah itu baru bisa memproses penerbitan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com