Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaltim "Nekat" Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Kompas.com - 17/03/2015, 15:06 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Katim) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada tahun 2016. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan listrik di beberapa daerah yang tak terjangkau PLN.

Rencananya, PLTN tersebut akan dibangun di Talisayan, Kabupaten Berau. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Pemprov Kaltim dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) beberapa waktu lalu.

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan, Pemprov Kaltim telah menganggarkan dana di APBD tahun 2016 khusus untuk studi kelayakan pembangunan PLTN tersebut. Bahkan, studi kelayakan itu nantinya juga akan digunakan sebagai pancingan agar Pemerintah Pusat mau menggelontorkan dana APBN untuk pembangunan PLTN tersebut.

“Langkah awal adalah membuat studi kelayakan. Kita mengharapkan Pusat bisa memberikan anggaran pada APBN untuk pembangunan PLTN nantinya,” kata Awang (17/3/2015).

Menurut dia, studi kelayakan itu nantinya difungsikan untuk menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTN. “Studi kelayakan itu nantinya dibebankan pada para pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim. Tugasnya menghitung berapa besaran anggarannya,” sebutnya.

Dengan demikian, Pemprov Kaltim segera tahu berapa besaran anggaran yang dibutuhkan. “Kalau sudah tahu, langsung kita anggarkan di APBD 2016,” lanjutnya.

Dijelaskan Awang, alasan utama memilih Berau menjadi daerah pembangunan PLTN karena Kabupaten Berau adalah daerah yang aman, utamanya dari ancaman gempa. Kaltim khususnya Berau tidak pernah diguncang gempa.

"Kaltim dan Fukushima Jepang itu berbeda, Kaltim ini layak. Di Talisayan cocok untuk pembangunan PLTN. Apalagi di Talisayan memiliki lahan luas dan dekat laut sehingga mudah untuk mengangkut material dan teknologi pembangunan PLTN," jelasnya.

Untuk itu, Awang memberi isyarat pada Pemerintah Pusat agar segera menggelontorkan dana APBN. Karena merasa menjadi daerah penyumbang terbesar dari sektor migas, Awang meminta dana APBN untuk menyegerakan pembangunan PLTN di Berau.

"Jadi ada syarat untuk Pusat, jika ingin mengeksploitasi energi fosil Kaltim, syaratnya bangunkan Kaltim PLTN. nantinya Talisayan akan berkembang menjadi wilayah baru Berau Pesisir. Jadi makin cepat dibangun, makin baik," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com