Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kuasai Pasar Udang di AS

Kompas.com - 17/03/2015, 17:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengklaim Indonesia menjadi negara penguasa pangsa pasar udang Amerika Serikat, Januari-Februari 2015 ini dengan potongan kue pasar sebesar 23 persen.

Rachmat mengatakan, selama tahun 2015 Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor non-migas terbesar dengan pangsa pasar hampir 10 persen dari total ekspor non-migas Januari-Februari 2015.

“Pencapaian tersebut didukung oleh keberhasilan Indonesia menjadi penguasa pasar ekspor udang di Amerika Serikat dengan pangsa 23 persen, mengalahkan India, Ekuador, Thailand, dan Malaysia,” kata Rachmat, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Amerika Serikat merupakan salah satu dari lima negara penyumbang surplus neraca terbesar selama Februari 2015. Keempat negara lain penyumbang surplus yakni India, Belanda, Filipina, dan Swiss.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (16/3/2015) melaporkan, neraca dagang Februari 2015 surplus 738,3 juta dollar AS. Neraca perdagangan kumulatif Januari-Februari 2015 tercatat surplus 1,48 miliar dollar AS. Surplus perdagangan Februari 2015 didorong oleh neraca perdagangan non-migas Februari 2015 yang surplus 564,3 juta dollar AS dan neraca migas dengan surplus 174,1 juta dollar AS.

Rachmat menambahkan, sektor pertanian merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada Januari-Februari 2015, dengan kenaikan 2,4 persen dibanding periode sama tahun lalu, menjadi 0,9 miliar dollar AS.

“Produk yang naik signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu (YoY) adalah kopi, teh, dan rempah-rempah, naik 41,9 persen. Selain itu bahan-bahan nabati sebesar 84,1 persen, pohon hidup dan bunga potong naik 16 persen,” kata dia.

Selain itu, beberapa produk yang mendukung surplus nonmigas di bulan Januari-Febuari 2015 yakni perhiasan dan permata yang naik 52 persen YoY, tembaga naik 35,1 persen YoY, bijih kerak dan abu logam yang mengalami peningkatan 24,5 persen YoY, alas kaki naik 14,1 persen YoY, serta kendaraan dan bagiannya yang naik 13,6 persen YoY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com