"Ini sudah 70 tahun (Indonesia) merdeka masa Pertamina enggak dipercaya juga kelola Mahakam 100 persen, kalau gak 100 persen artinya ini negara setengah merdeka," ujar Eko dalam orasinya.
Dia melanjutkan, dikalangan pekerja Pertamina sendiri, sudah tercipta persepsi bahwa Blok Mahakam akan diserahkan ke Pertamina. Namun, kata dia, hal itu tak benar, karena sampai saat ini pemerintah belum memutuskan akan memberikan 100 persen Blok Mahakam ke Pertamina atau harus dikelola bersama dengan perusahaan migas asing.
Seharusnya kata dia, pemerintah percaya 100 persen kepada Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam. Pasalnya, sudah puluhan tahun Pertamina mampu mengelola blok migas lainnya di Indonesia.
"Memang dulu (saat Blok Mahakam diserahkan ke Total) kita (Pertamina) masih bayi. Tapi sekarang Pertamina mampu. Kita menuntut 100 persen Blok Mahakam diserahkan ke Pertamina," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan pengelola Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diberikan kepada PT Pertamina (Persero). Namun Menteri ESDM Sudirman Said memberikan isyarat bahwa Pertamina bisa menggandeng operator sebelumnya, yakni Total E&P Indonesie.
Menurut Sudirman, bahwa semua pihak membutuhkan kejelasan dan pemerintah sudah mengambil keputusan, bahwa Blok Mahakam akan diberikan kepada Pertamina. "Tetapi berapaporsinya? Tetap melakukan negosiasi dengan Total. Yang jelas kita meminta Pertamina menjadi mayoritas," ujarnya, Senin (9/3/2015).
Untuk tahap selanjutnya, Kementerian ESDM akan mengundang Pertamina dan Total E&P Indonesie untuk membahas mengenai porsi saham. "Kita menginginkan bisnis skill yang kita campur, nanti keduanya kita undang untuk membahas ini, agar ketemu jalan tengah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.