Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wapres Jusuf Kalla Bereksperimen dengan Beras

Kompas.com - 20/03/2015, 11:49 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meja putih panjang tampak diletakkan di lorong menuju ruangan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (20/3/2015). Di atasnya terdapat empat penanak nasi yang sudah kosong. Nasi yang dimasak dalam penanak nasi tersebut sudah dipindahkan ke dalam empat piring yang terletak di depan masing-masing penanak nasi.

Masing-masing piring memuat nasi dengan takaran berbeda sesuai dengan jumlah beras yang dimasak melalui rice cooker. Masing-masing rice cooker memasak beras dengan berat 340 gram, 312 gram, 240 gram dan 380 gram. Takaran beras ini mewakili data konsumsi beras per kapita per hari menurut sejumlah instansi.

Menurut Kementerian Pertanian, konsumsi beras per hari kurang lebih 340 gram. Sementara menurut Badan Pusat Statistik bersama Kementerian Perdagangan, rumah tangga, dan rumah makan, konsumsi beras 312 gram per hari. Kemudian angka 240 gram per hari menurut data survei sosial ekonomi nasional. Sedangkan data Badan Pusat Statistik 380 gram per hari.

Deretan rice cooker dan nasi ini merupakan bagian dari eksperimen yang dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Melalui eksperimen itu, Kalla ingin melihat langsung data konsumsi beras mana yang paling realistis.

"Yang mana yang cocok?" kata Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada anak buahnya.

Tampak Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago dan kepala staf ahli Wapres bidang ekonomi Sofyan Wanandi ikut dalam eksperimen ini.

Dari hasil pengamatan, Kalla menilai takaran konsumsi beras menurut BPS/Kemendag/Rumah Tangga/ Rumah Makan adalah data yang paling realistis, yakni 312 gram per hari. Setelah selesai dengan eksperimennya, Kalla langsung menggelar rapat terkait beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com