KOMPAS.com - Swiss memperkuat daya saing industri jam tangan dengan kemajuan teknologi. Tahun lalu, sebagaimana catatan Lembaga Analisa Strategis, Swiss mengekspor produk jam tangan hingga 28,6 juta unit dengan nilai hingga 38 miliar dollar AS. Industri itu terdiri dari 572 perusahaan dengan penerapan tenaga kerja hingga 57.000 orang. Sebagaimana warta Bloomberg, kemarin, lembaga tersebut memprediksikan hingga akhir 2015 bakal terjual 28,1 juta jam tangan pintar.
TAG Heuer, salah satu produsen jam tangan asal Swiss, misalnya, menangkap peluang tersebut dengan menggandeng Intel dan Google. Nantinya, piranti tersebut bakal beroperasi dengan sistem Android dengan teknologi Intel di dalamnya. Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana realisasi produksi ke depan.
Kolaborasi ini diumumkan secara resmi di Baselworld, Swiss. Jean-Claude Biver, President of the Watch Division LVMH Group and CEO of TAG Heuer, David Singleton, Director of Engineering for Android Wear, dan Michael Bell, Corporate Vice President and General Manager of Intel’s New Devices Group, hadir bersama-sama dalam konferensi pers tersebut.
Jam tangan pintar seakan menjadi persaingan baru di dunia. Lantaran itulah, pihak Tag Heuer, kata Jean-Claude Biver, memilih ikut ambil bagian dalam persaingan tersebut. "Pasar jam tangan pintar akan kian besar," katanya.
“Seperti yang sudah kami lakukan untuk menghadirkan pengalaman teknologi yang memberikan utilitas dan nilai yang lebih besar kepada masyarakat, Intel percaya bahwa pendekatan kolektif akan menginspirasi inovasi baru di bidang teknologi perangkat elektronik yang bisa dikenakan pada tubuh (wearable). Kolaborasi dengan TAG Heuer dan Google bakal meningkatkan kategori ini,” jelas Michael Bell.