Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kian "Irit Bicara" soal Polemik Pelabuhan Cilamaya?

Kompas.com - 20/03/2015, 20:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah nampak mulai berhati-hati alias "irit biaya"  saat membicarakan proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Setidaknya, hal itu bisa terlihat dari bungkamnya beberapa menteri yang terkait dalam pembangunan pelabuhan itu.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago tak mau berkomentar terkait pembangungan pelabuhan yang saat ini menjadi polemik itu. "Belum bisa ngomong soal Cilamaya," ujar Andrinof saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat, Jumat (20/3/2015).

Tak banyak kata yang terlontar dari mulutnya saat ditanya peluang jadi atau tidaknya proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya itu. Andrinof hanya bilang tak akan berbicara soal Cilamaya sebelum Presiden Jokowi berbicara terlebih dahulu terkait proyek tersebut.

Tak cuma Andrinof, Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo pun sempat enggan berkomentar terkait proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang saat ini menuai polemik. Bahkan, saat ditanya awal mula proyek tersebut, Indroyono malah membahas masalah lain. "Saya mau bicara yang lain," ujar Indroyono di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, pekan lalu.

Dia malah lebih memilih untuk membahas hasil kunjungannya ke Pelabuhan Teluk Lamong beberapa hari sebelumnya. Setelah menceritakan pengalamannya itu, wartawan pun sempat kembali menanyakan masalah Cilamaya namun dia kembali enggan berkomentar. "Saya kira cukup ya," tandas Indroyono.

Sementara itu Kementerian Perhubungan tak mau kalah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Mamahit saat ditanya apakah benar nasib proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan ditentukan setelah Presiden Jokowi berkunjung ke Jepang pekan depan, dia menjawab tidak tahu.

Dari kabar yang berkembang, nasib Proyek Pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan ditentukan setelah Presiden kembali dari lawatannya ke Jepang pekan depan. Sebelumnya, pembangunan Pelabuhan Cilamaya ditentang oleh berbagai pihak, mulai dari Pertamina, pengamat migas, asosiasi nelayan, sampai SKK Migas, dan masyarakat Cilamaya sendiri. Pembangunan Pelabuhan itu dikhawatirkan akan mengganggu produksi sumur migas ONWJ yang sangat penting bagi beberapa daarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com