Indeks dollar AS kembali turun setelah angka durable goods orders diumumkan turun dan jauh di bawah harapan investor. Indeks dollar AS turun ke 96 untuk pertamakalinya semenjak awal Maret.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, indeks dollar AS ini diperkirakan masih memiliki ruang untuk turun lagi. Investor juga menunggu pengumuman jobless claims AS nanti malam yang diperkirakan stabil.
Sementara itu, rupiah kembali melemah hingga kemarin sore bersamaan dengan pelemahan mata uang lain di Asia. Fluktuasi rupiah cukup tinggi akibat perubahan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed yang bergantung pada rilis data ekonomi AS.
Secara umum, rupiah masih memiliki ruang untuk terus menguat dalam jangka pendek. Tekanan dari DPR terhadap pemerintah untuk menjaga stabilitas rupiah semakin tinggi sehingga kebijakan ekonomi untuk stabilisasi masih akan terus dipromosikan.
Akan tetapi pemerintah berjanji bahwa kebijakan stabilisasi tidak akan mengganggu target pertumbuhan ekonomi. "Rupiah hari ini diperkirakan kembali menguat mengikuti sentimen pelemahan dollar AS di pasar global," demikian Riset Samuel pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.