Indeks dollar AS kembali naik, bahkan tajam, seiring serangan negara-negara Arab ke Yaman yang membuat bangkitnya harga minyak di pasar global.
Keputusan Arab Saudi menggempur pemberontak di Yaman untuk menjaga kelancaran jalur pasokan minyak berujung pada kenaikan harga minyak Brent hampir 5 persen hingga dini hari tadi.
Di saat yang bersamaan, turunnya klaim asuransi tenaga kerja AS mendorong penguatan dollar AS. Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar AS juga menguat akibat kekhawatiran memanasnya situasi di Timur Tengah. Dollar AS bahkan berpeluang menguat tajam di pasar Asia akhir pekan ini.
Rupiah kemarin melemah hingga penutupan walaupun indeks dollar AS sempat melemah pada Kamis (26/3/2015). Beberapa mata uang di Asia juga masih mampu ditutup menguat setelah Arab Saudi menembakkan rudal ke pemberontak di Yaman kemarin pagi.
Pelemahan rupiah datang bersamaan dengan aksi jual di IHSG serta SUN. Rupiah bepeluang kembali tertekan hari ini dengan penguatan dollar AS di pasar global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.