Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan Pajak Baru 10 Persen, Dirjen Pajak Berharap pada "Sunset Policy"

Kompas.com - 30/03/2015, 13:33 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito mengatakan, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Maret ini baru 10 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 1.489,3 triliun.

“Sampai dengan dua hari lalu Rp 170 triliun. Ini baru 10 persen dan biasanya numpuk di hari terakhir,” kata Sigit di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengakui realisasi penerimaan pajak pada Maret ini masih minim. Namun dia optimistis, setelah sunset policy diberlakukan paska-pelaporan SPT pajak badan April mendatang, penerimaan pajak bakal meningkat.

“Untuk itu kita akan fokus pada tahun pembinaan pajak 2015, di mana semua WP wajib memperbaiki SPT 5 tahun terakhir. Dengan perbaikan itu diharapkan penerimaan pajak yang besar, perbaikan kepatuhan bisa dinaikkan,” jelas Bambang.

Tahun Pemerintah akan kembali mengeluarkan kebijakan sunset policy. Masyarakat baik wajib pajak pribadi maupun badan dapat memanfaatkan fasilitas penghapusan sanksi administrasi atas pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Pengghasilan (PPh) mulai 1 April 2015.

Sigit mengatakan, dalam dua hari ke depan, dipastikan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai sunset policy tersebut bakal dikeluarkan. “Ekstensifikasi ini diharapkan bisa menghasilkan Rp 40 triliun,” kata dia.

Lebih lanjut dia bilang, perbedaan sunset policy tahun ini dengan 2008 lalu adalah pada sifatnya yang mandatory alias wajib. Para wajib pajak wajib melakukan pembetulan SPT pajak dari 2010-2014. “Sekarang kita punya data banyak, dan kita bandingkan dengan SPT. Kalau ada yang enggak sesuai, bayar selisihnya,” ujar Sigit.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com