Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pelabuhan, Kemenhub Minta Susi Berikan Bukti Pelanggaran

Kompas.com - 01/04/2015, 10:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membeberkan bukti adanya pelanggaran hukum yang terjadi di Pelabuhan Benjina, Maluku. Hal tersebut disampaikan sebagai respons permohonan Susi agar Kemenhub menutup pelabuhan yang disinyalir menjadi pintu masuk perusahaan perikanan yang melakukan praktik perbudakan.

"Jadi yang dicari itu pelanggaran hukum apa. Kalau ada (pegawai Kemenhub melakukan) pelanggaran hukum, itu yang akan dikenakan sanksi," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub J.A Barata di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Menurut Barata, permintaan Susi menutup pelabuhan Benjina tersebut harus disertai bukti yang kuat. Kemenhub pun mendukung apabila pihak-pihak di pelabuhan tersebut ditangkap apabila dengan sengaja melakukan kesalahan prosedur terkait perizinan dan sebagainya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid mempersilahkan Susi untuk menyampaikan data dan indikasi terkait pelabuhan-pelabuhan yang diduga membantu perusahaan pelaku perbudakan tersebut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Silahkan sampaikan data, apa indikasinya, termasuk letak pelabuhannya. Kan itu ada beberapa pelabuhan juga," kata Jadi.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti memohon kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menutup pelabuhan di wilayah-wilayah yang dicurigai menjadi pintu masuk dan keluarnya hasil tangkapan ikan oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik perbudakan.

Salah satu pelabuhan yang menjadi sorotan Susi adalah pelabuhan di Pulau Benjina, Maluku. Susi melanjutkan, PT Pusaka Benjina Resources (PBR), perusahaan yang melakukan praktik perbudakan di Indonesia merupakan pelaku praktik perikanan ilegal, tidak tercatat dan tidak teregulasi (IUUFishing).

Salah satu ciri pelaku IUU tersebut yaitu melakukan semua kegiatannya di wilayah atau pulau-pulau terpencil seperti di pulau Benjina, Maluku. Menurut Susi, karena letak operasi yang terpencil tersebut, praktik IUU memang tak mudah dibasmi. Namun, dia mengatakan pintu masuk dan keluarnya hasil produksi pelaku IUU adalah pelabuhan yang tak dikontrol dengan baik oleh Kementerian Perhubungan.

"Karena (di pelabuhan tersebut) tidak ada kontrol, tidak ada monitoring, perusahaan bisa melakukan apa saja tanpa kelihatan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com