Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Supercepat Jakarta-Bandung Digarap Jepang atau Tiongkok?

Kompas.com - 02/04/2015, 04:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan kereta supercepat Jakarta-Bandung jadi rebutan Jepang dan Tiongkok. Hal itu terbukti setelah pemerintah meneken kesepakatan bersama dengan Tiongkok saat kunjungan Presiden Jokowi, pekan lalu.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, meski sudah ada komitmen, baik dari Jepang maupun Tiongkok, pemerintah masih menunggu hasil studi kajian proyek kereta supercepat tersebut.

"Masih kajian, belum ada perkembangan. Prosesnya itu berjalan. Jadi, pada sisi yang sama, kita bisa mempertimbangkan kedua kajian, dari Jepang dan Tiongkok. Jepang hampir selesai (kajiannya)," ujar Franky di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Mengenai komitmen kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok terkait kereta supercepat tersebut, Franky mengatakan bahwa itu merupakan kerja sama antara BUMN Tiongkok dan BUMN Indonesia.

"Yang penting negara merestui, kan BUMN harus di depan (dalam pembangunan) soal infrastruktur, listrik, pelabuhan, bandara, dan lain-lain," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar Shinkansen, alias kereta supercepat seperti yang ada di Jepang, bisa beroperasi di Indonesia. Presiden pada hari terakhir kunjungannya ke Jepang bahkan sempat menaiki Shinkansen dari Stasiun Tokyo ke Nagoya, untuk berkunjung ke pabrik Toyota Machimoto, yang berjarak 353 km.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung bisa diputuskan pada tahun ini jika studi yang dilakukan Tiongkok telah rampung.

"Apakah akan menggandeng China (Tiongkok) atau Jepang, tergantung studi ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com