Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Menguat ke Kisaran Rp 12.900 Per Dollar AS

Kompas.com - 02/04/2015, 09:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan Kamis (2/4/2015) pagi masih melanjutkan kenaikan. Rupiah di pasar spot berhasil menguat di bawah 13.000.

Data Bloomberg pukul 08.35 WIB, mata uang Garuda menguat ke Rp 12.985 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada level 13.048.

Rupiah hari ini diperkirakan bergerak menguat. Indeks dollar AS yang tertekan diharapkan memberi ruang penguatan bagi mata uang regional, termasuk mata uang garuda.

"Di hari terakhir perdagangan minggu ini penguatan rupiah berpeluang bertahan," demikian Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya, pagi ini.

Kemarin rupiah kembali menguat bersamaan dengan penguatan mata uang lain di Asia walaupun inflasi tahunan tercatat naik tipis. Inflasi bulanan pertama terlihat di Maret terutama akibat kenaikan harga BBM serta elpiji 12 kilogram.

Harga beras memang dinyatakan naik akan tetapi kenaikannya sudah jauh lebih rendah. Bahkan secara keseluruhan harga makanan mengalami deflasi di Maret. Efek total dari kenaikan harga BBM di Maret akan lebih terasa di April.

Dari eksternal, indeks dollar AS turun hingga dini hari tadi setelah mayoritas data AS yang diumumkan lebih buruk dari periode sebelumnya. ISM manufacturing PMI AS turun ke level terendah dalam 14 bulan terakhir.

Data AS yang memburuk seakan memberikan konfirmasi pernyataan Yellen di akhir pekan minggu lalu bahwa kenaikan suku bunga tidak akan agresif tahun ini khususnya jika data ekonomi AS tidak sesuai harapan. Pada saat yang bersamaan harga minyak naik 3,6 persen. Malam ini ditunggu data initial jobless claims AS yang diperkirakan turun. Dollar AS pun berpeluang melanjutkan pelemahannya di Asia hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com