Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Pemerintah Malu Akui Ikuti Pasar Dalam Tentukan Harga BBM Bersubsidi

Kompas.com - 04/04/2015, 17:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah enggan mengakui jika dalam penentuan harga bahan bakar minyak bersubsidi, mereka mengikuti mekanisme pasar. Pasalnya, sejak awal Mahkamah Konstitusi telah memutuskan melarang pemerintah mengikuti mekanisme pasar dalam menentukan harga BBM bersubsidi.

"Bisa dikatakan ini ikut mekanisme pasar, tapi malu-malu. Pemerintah ikut harga pasar tapi melakukan manuver supaya tidak melanggar keputusan MK," kata pengamat ekonomi daei Institut Pertanian Bogor, Iman Sugema saat diskusi Polemik bertajuk "Pusing Pala Rakyat", Sabtu (4/4/2015).

Mekanisme pasar, kata dia, terlihat ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi 28 Maret 2015 lalu. Menurut dia, pemerintah sebenarnya tidak perlu malu mengakui hal tersebut. Pasalnya, pemerintah juga tidak dapat menyiapkan langkah antisipasi atas dampak kenaikan itu.

"Pemerintah harus tegas. Ini mekanisme pasar atau tidak. Kalau malu-malu maka korbannya masyarakat. Karena pemeritah tidak melakukan langkah antisipatif apabila harga tinggi," ujarnya.

Solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Harga premium di wilayah penugasan menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter. Sementara itu, harga premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) menjadi Rp 7.400 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com