Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata Buruh di AS Dibayar Rp 556.000 Per Jam, di Indonesia?

Kompas.com - 06/04/2015, 17:38 WIB

KOMPAS.com — Buruh pabrik di Amerika Serikat saat ini memperoleh bayaran 76 kali lebih besar dari yang diterima pekerja pabrik yang bekerja di Indonesia. Dalam empat tahun ke depan, rasio tersebut akan mengecil, tetapi perbedaannya masih cukup mencolok, yakni 58 kali.

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Senin (6/4/2015), hal itu merupakan hasil kajian Economist Intelligence Unit. Disebutkan bahwa gaji buruh di AS akan naik sebesar 12 persen pada 2019 menjadi rata-rata 42,82 dollar AS (Rp 556.000) per jam.

Sementara itu, gaji karyawan pabrik di Indonesia diperkirakan bakal naik sebesar 48 persen hingga 2019, tetapi hanya menjadi sebesar 74 sen dollar AS (Rp 9.620). Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari karyawan negara lain, seperti China yang mencapai 4,79 dollar AS per jam, Vietnam 3,16 dollar AS per jam, dan Filipina 3,15 dollar AS per jam.

Economist Intelligence Unit juga menyebutkan bahwa saat ini Indonesia tengah mencoba untuk mengembangkan industri manufaktur seiring dengan semakin kompetitifnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Bahkan Vietnam dan Filipina tengah bersaing dengan China guna menarik minat investor.

Bloomberg menuliskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini terus mendapatkan tekanan dari para buruh terkait penaikan upah.

Economist menuliskan bahwa satu-satunya faktor yang menarik dari Indonesia adalah populasi penduduk berusia muda.

“Gaji buruh manufaktur di China telah naik ketimbang di India, Indonesia, dan Vietnam. Negara-negara itu dianggap sebagai lokasi terbaik (untuk investasi di sektor manufaktur) di tengah naiknya gaji buruh di China," tulis Economist Intelligence Unit.

Namun demikian, riset tersebut jua menyebutkan bahwa tingkat gaji di Indonesia akan tetap lebar dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan meningkatnya suplai pekerja. "Sebenarnya hal ini akan menjadi kabar baik bagi Indonesia apabila para buruhnya tetap happy (dengan kondisi gajinya)," tulis Economist Intelligence Unit sebagaimana dikutip Bloomberg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com