JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Country British Petroleum (BP) Indonesia, Dharmawan Samsu, mengatakan dari total produksi kilang Train 3 Blok Tangguh di Papua yang diperkirakan mencapai 3,8 juta metrik ton per annum (MTPA), BP Indonesia baru memperoleh kepastian pembeli dari PT PLN (Persero) sebesar 1,5 juta MTPA dan perusahaan asal Jepang, Kansai sebanyak 1 juta MTPA. Artinya, masih terdapat sisa produksi sebesar 1,3 juga MTPA yang hingga saat ini belum mendapat kepastian pembeli.
Akibat belum adanya kepastian pembeli itu, penyusunan draf final investment decision (FID) kilang Train 3 Tangguh molor dari yang dijadwalkan. "Kita sudah sebut bahwa tahun ini tidak mungkin FID dan baru bisa pertengahan tahun depan," kata Dharmawan ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Dharmawan lebih lanjut mengatakan, pihaknya menargetkan FID bisa dilakukan di medio 2016. Meski target tersebut molor 6-7 bulan dari rencana, BP Indonesia optimistis kilang Train 3 Tangguh bisa mulai onstream pada 2020 mendatang. Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah sudah memberi lampu hijau kepada BP Indonesia untuk menggunakan skema peminjaman TBS (Trustee Borrowing Scheme) dalam pembangunan kilang Train 3 Tangguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.