Untuk itu, Kementerian Perindustrian terus menerima beberapa calon investor untuk memproduksi motor listrik. "Kami juga sedang diskusi dengan para gubernur, bagaimana angkutan bajaj nanti menggunakan listrik. Sehingga penggunaan energinya rendah," kata Saleh dalam sebuah diskusi, Selasa (14/4/2015).
Menurut Saleh, jika menggunakan energi listrik, maka pendapatan sopir bajaj akan lebih besar.
Dalam kesempatan itu, Saleh juga memastikan Kementerian Perindustrian terus mencari alternatif energi murah, sehingga produk industri bisa lebih kompetitif. "Industri ini syaratnya ada dua, ketersediaan bahan baku dan energi murah," ucap dia.
Saleh juga menuturkan, kebutuhan energi untuk industri ke depan makin besar. Terlebih lagi dalam lima tahun ke depan, pemerintah akan mendorong pembangunan industri di luar Jawa. "Saat ini harga energi masih mahal. Ini menekan daya saing industri kita," kata Saleh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.