Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Peringatkan Naiknya Risiko pada Sistem Keuangan Global

Kompas.com - 16/04/2015, 07:50 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menyatakan risiko stabilitas keuangan telah meningkat di tengah pemulihan ekonomi global. lembaga tersebut menyatakan risiko tersebut semakin sulit diatasi ketika telah masuk ke berbagai bagian sistem keuangan global.

"Kebijakan moneter yang berbeda telah meningkatkan ketegangan di pasar keuangan global dan menyebabkan pergerakan cepat dan fluktuatif dalam nilai tukar dan suku bunga selama enam bulan terakhir," ujar direktur departemen moneter dan pasar modal Dana Moneter Internasional, Jose Vinals, dalam penjelasan resminya, Rabu (15/4/2015).

"Risiko-risiko juga berotasi, dari risiko permodalan ke risiko likuiditas pasar, dan dari negara maju ke negara berkembang," lanjut Vinals. Untuk itu, ada sejumlah tantangan utama yang harus ditangani untuk menjaga stabilitas keuangan global.

IMF juga memperingatkan Federal Reserve atas dampak kenaikan suku bunga pertama. Lembaga itu menyebutkan kenaikan suku bunga sejak krisis keuangan dapat memicu gejolak pasar keuangan dan mendorong imbal hasil obligasi naik tajam.

"Kenaikan tiba-tiba 100 basis poin dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS yang bertenor 10 karena kenaikan suku bunga Fed, tampaknya semakin dekat. Pergeseran sebesar ini dapat menghasilkan guncangan negatif global, terutama di pasar negara-negara berkembang," jelasnya.

IMF menyebut, tantangan lainnya termasuk stabilitas di pasar negara berkembang, menghadapi risiko geopolitik, mengelola ilusi likuiditas pasar, dan membatasi ekses keuangan akibat kebijakan moneter yang luar biasa longgar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com