Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Rakyat Venezuela Terpaksa Rogoh Kocek Lebih Dalam?

Kompas.com - 16/04/2015, 20:12 WIB


KOMPAS.com - Rupanya, ada alasan mengapa rakyat Venezuela, saat ini, terpaksa merogoh kocek lebih dalam. Mari telusuri catatan laman Bloomberg hari ini mulai dari pasar gelap valuta asing. Media itu mencatat, sekarang, demi satu dollar AS, harus tersedia 276 bolivar (mata uang Venezuela). Itu berarti, nilai 100 bolivar cuma 36 sen dollar AS.  

Kondisi macam ini sejatinya sudah terjadi sejak setahun silam. Pasalnya, pada 2014 itu, nilai bolivar terhadap dollar AS susut hingga 76 persen.

Adalah harga minyak dunia yang melorot hingga mendekati angka 50 dollar AS per barrel yang menjadi biang keladi. Sementara, Venezuela masih menyandarkan kekuatan ekonominya pada ekspor minyak.

Lantaran kenyataan itu, pemerintah Venezuela terpaksa menggenjot impor demi mencegah perut rakyatnya kian lapar. Alhasil, kebutuhan belanja menggunakan mata uang Uwak Sam (US) meninggi. Tak ada pilihan lain, memenuhi hukum pasar, nilai bolivar terdevaluasi.

Konsekuensi lanjutan dari jatuhnya bolivar adalah inflasi alias kenaikan harga barang. Andai kondisi harga minyak dunia terus turun, kalangan pengamat mengatakan laju inflasi tahunan di Venezuela akan menyentuh angka 200 persen hingga tutup tahun ini. Bank Sentral Venezuela dalam rilis termutakhirnya pada Desember 2014 mengatakan laju inflasi tahunan sudah mencapai 69 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com