Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pertamina Tak Langsung Produksi RON92

Kompas.com - 21/04/2015, 02:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan PT Pertamina (Persero) untuk meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) varian baru Pertalite, yang memiliki kandungan oktan 90 (RON90), menimbulkan tanda tanya. Mengapa Pertamina tidak langsung memproduksi BBM dengan kandungan oktan 92 (RON92) seluruhnya, untuk meningkatkan kualitas bahan bakar yang dikonsumsi masyarakat?

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini dari kilang Pertamina yang dimiliki hanya kilang Balongan yang bisa memproduksi RON92. Satu kilang lagi diharapkan bisa memproduksi RON92 pada paruh kedua tahun ini, yakni kilang Cilacap, setelah proyek RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) atau proyek langit biru rampung.

“Kalau mau gampang, impor RON92 semua. Tapi kilang-kilang kita ini menjadi tumpuan banyak orang yang bekerja di sana,” kata Dwi, di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Oleh karena itu, Dwi menambahkan, yang dilakukan Pertamina saat ini dan ke depan adalah meningkatkan efisiensi kilang sembari meningkatkan kompleksitas produk yang bisa dihasilkan. Selain alasan kilang tua dan banyaknya tenaga kerja yang dipekerjakan di kilang Pertamina, Dwi juga mengungkapkan bahwa Pertamina dalam memproduksi RON90 bermaksud meningkatkan utilitasi naphta yang memiliki kandungan rendah.

Naphta ini jika dijual atau diekspor harganya sangat rendah bahkan di bawah crude (minyak mentah). Dengan dalih ingin memanfaatkan 'side product’ tersebut, Pertamina mencoba mem-blending dengan High Octane Mogas Component (HOMC), dan jadilah RON90.

“Naphta ini RON70, kalau dijual harganya sangat murah. Sehingga Pertamina harus mengoptimalkan aset yang ada. Itu kenapa tidak memproduksi saja RON92. Kilang yang bisa baru Balongan, dan setelah pertengahan tahun ini kilang Cilacap,” ujar Dwi.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan, dengan diproduksinya Pertalite tentu impor HOMC meningkat. “Blending-nya di semua kilang bisa, kan sifatnya cuma blending,” kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com