Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Tiket Lebaran, Situs Web PT KAI Diakses 28.000 Pengunjung Per Detik

Kompas.com - 21/04/2015, 15:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penjualan tiket kereta api mulai keberangkatan H-7 Lebaran yang dibuka sejak 11 April 2015 lalu membetot minat masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi itu.

Berdasarkan data PT KAI, besarnya minat itu terlihat dari jumlah users yang masuk ke sistem online ticketing KAI, yaitu sebanyak 28.000 pengunjung per detik. Akibatnya, sistem pemesanan tiket pun sempat membuat antre masyarakat yang hendak melakukan pembelian secara online.

"Dalam waktu bersamaan, pada detik yang sama, ada 28.000 (users) yang mengakses, akhirnya mereka antre, jadi kami sarankan dan tunggu," ujar Direktur Personalia Umum dan IT PT KAI, Kuncoro Wibowo, saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Untuk mengantisipasi terulangnya hal itu, KAI pun melakukan penambahan bandwidth dari 120 Mbps menjadi 260 Mbps pada pembukaan pemesanan tiket H-3 Lebaran. Selain itu, KAI juga menambah server untuk aplikasi KAI Access dari tiga server menjadi tujuh server.

Sementara server untuk web KAI, yaitu tiket.kereta-api.co.id, juga ditambah dari 6 menjadi 12 server. Hingga pembukaan pemesanan tiket hari kedua Lebaran atau H+2 yang jatuh pada 20 April 2015 kemarin, tercatat sudah 397.815 tiket yang terjual.

Tingkat penjulan tiket tertinggi terjadi pada 16 April 2015, yaitu tiket H-2 Lebaran. Sementara itu, terkait sisa tiket pada hari itu yang tersisa mayoritas tiket arus balik, sampai hari ini ada 45.245 tiket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com