Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luas Lahan Pertanian Naik 700 Ribu Hektar

Kompas.com - 21/04/2015, 17:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa ada tambahan luas areal lahan pertanian padi seluas 700 ribu hektare (ha) dalam periode Oktober 2014 hingga Maret 2015. Dengan tambahan tersebut Pemerintah semakin optimistis swasembada beras akan tercapai dalam kurun waktu tiga tahun.

Berdasarkan hasil evaluasi kerja periode Oktober 2014 hingga Maret 2015, tercatat ada kenaikan tambahan luas tanam pertanian padi sebesar 700 hektare. Dengan angka itu diperkirakan bisa mencapai produksi tiga juta ton.

"Selain itu, untuk meningkatkan produksi pangan, pemerintah juga akan membangun food estate (kawasan pertanian), dan pelaksanaan program hilirisasi pertanian," ujar Amran, Selasa (21/4/2015).

Kawasan pertanian direncanakan untuk membuka lahan baru di Kalimantan Barat seluas 500.000 hektar. Untuk jenis tanaman pangan yang akan dikembangkan di kawasan pertanian itu akan meliputi jagung dan kedelai.

"Rencana ke depan ada pembukaan lahan baru di daerah perbatasan seluas satu juta hektare untuk sawit, kemudian di Kalimantan Barat seluas 500.000 hektare untuk food estate," kata Amran.

Amran mengatakan, apabila rencana pembangunan kawasan pertanian itu bisa direalisasikan, hal tersebut masuk sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani. Karena nantinya, lanjut dia, petani akan memperoleh tambahan penghasilan dan juga kepastian lahan untuk bercocok tanam.

"Kalau ini direalisasi, termasuk pembangunan food estate, maka kesejahteraan petani akan meningkat," ujarnya.

250 jiwa

Penambahan luas areal pertanian di Indonesia masih menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia agar mampu mencapai target swasembada komoditas pangan. Hal tersebut terkait banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan yang tidak produktif sehingga membuat kapasitas produksi pertanian nasional menjadi rendah.

Saat ini, dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 250 juta jiwa dan dengan tingkat pertumbuhan sekitar 1,6 persen, diperlukan lahan sawah minimal seluas 10 juta hektar.
Tahun lalu areal lahan persawahan baku yang ada di Indonesia mencapai 8,1 juta hektar dengan tingkat alih fungsi lahan mencapai 100 ribu hektar per tahunnya.

"Untuk bisa mencapai luas lahan pertanian 10 juta hektar, maka alih fungsi lahan pertanian harus nol persen," ujar Amran.

Amran mengatakan, perluasan areal lahan pertanian di dalam negeri akan berdampak kepada penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Berdasarkan data BPS penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian lebih besar dibandingkan sektor lainnya yaitu sebesar 34,4 persen dari 38,07 juta penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Dia juga meminta Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk menjaga jumlah stok beras nasional di angka 4 juta ton sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan stok tahun lalu sebanyak 3,4 juta ton. Menurutnya, angka minimum tersebut diharapkan bisa tercapai usai pemerintah menambah jumlah lahan sawah seluas 700 ribu ha tahun ini.

"Empat juta ton itu stok minimum yang dikelola Bulog. Saya sudah membentuk tim khusus yang akan menambah luas sawah sekitar 700 ribu hektare,” kata Amran.

Namun, meski tidak menyinggung lebih banyak terkait teknis pengadaan sawah oleh tim khusus tersebut, Amran hanya menyebut tambahan luas sawah baru akan menambah luas sawah nasional menjadi 8,8 juta hektare dari sebelumnya 8,1 juta hektare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com