Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Kebebasan Tak Harus Secara Fisik

Kompas.com - 21/04/2015, 19:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan seremoni peringatan untuk mengenang nilai-nilai teladan RA Kartini. Salah satu yang menarik perhatian Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusi, dari kumpulan surat-surat “Habis Gelap Terbitlah Terang” dan diangkat menjadi tema agenda kali ini adalah tentang makna kebebasan. “Dalam kumpulan surat-surat 'Habis Gelap Terbitlah Terang', banyak kata dan kalimat yang beliau (RA Kartini) ucapkan, dengan sangat dalam arti-arti perkataan kemandirian, kebersamaan, kesetaraan tentang wanita dan pria. Tentang bahwa wanita punya opportunity sama. Di situ saya quote pembicaraan tentang kebebasan,” kata Susi dalam pidato kuncinya, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Susi lantas menegaskan bahwa kebebasan tidak hanya dimaknai secara fisik. Bagi Susi, kebebasan sesungguhnya ialah kebebasan berpikir, berkreasi, berimajinasi, serta menelurkan ide-ide. Kebebasan berpikir, kata Susi tidak memiliki ruang pembatas. “Kebebasan pemikiran adalah kebebasan hakiki yang setiap orang bisa punya. Hanya kemauan kita yang bisa mengadakan itu,” imbuh dia.

Menteri yang dianggap nyentrik asal Pangandaran itu pun kemudian memberikan motivasi kepada para pegawai KKP untuk memiliki kemandirian berpikir, dan memiliki kebebasan berkreasi. “Anda (boleh) terkungkung, terjepit dengan birokrasi, tatakrama dan pola kerja dan sebagainya. Tapi jika pola pikir, mind kita bebas dan mandiri, kita bisa berpikir dan berkreasi dan membuat sesuatu apapun yang kita mau dengan kebebasan cara berpikir,” tegas Susi.

Sementara itu bagi Susi, RA Kartini adalah wanita yang sangat luar biasa. Kartini dalam kungkungan, keterbatasan dan kehidupan pada saat itu yang jauh dari kata kebebasan bagi wanita, telah menjadi inspirasi bagi banyak wanita, termasuk Susi. “RA Kartini bicara, ‘Ikhtiar, berjuanglah membebaskan dirimu. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.’ Sebuah arti tentang kebebasan yang sangat mendalam, yang dikatakan oleh seorang wanita yang terkungkung di balik ketertutupan budaya, ketertutupan budaya karena dia seorang wanita,” ucap Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com