Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei, Pemerintah Mulai Kutip Dana Pendukung Industri Sawit

Kompas.com - 21/04/2015, 19:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengusaha sawit kemungkinan besar mulai membayar dana pendukung industri sawit pada Mei 2015 mendatang, setelah Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) Dana Pembangunan Dana Dukungan Industri Kelapa Sawit Yang Berkelanjutan pada akhirnya ditandatangani pekan ini oleh Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro.

Bambang ditemui di sela-sela World Economic Forum on East Asia, Selasa (21/4/2015) menuturkan, setelah Presiden Joko Widodo menyetujui RPP tersebut dan disahkan menjadi PP, selanjutnya pemerintah akan membentuk Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pihak yang bertugas mengelola dana pendukung. “Begitu Peraturan Pemerintah dan BLU-nya berjalan, dana pendukung bisa diimplementasikan secepatnya. (Mei) Bisa,” kata Bambang.

Bambang mengakui, pihaknya agak terlambat membubuhkan tanda tangan di RPP Dana Pembangunan Dana Dukungan Industri Kelapa Sawit Yang Berkelanjutan. Awalnya, Bambang bermaksud menyelesaikannya sebelum kunjungan ke Amerika Serikat. “Sekarang sudah diparaf, karena saya baru saja pulang dari luar negeri,” ucap Bambang.

Sebagai informasi, pemerintah berencana mengutip sebagian keuntungan dari pengusaha sawit sebagai dana pendukung atau supporting fund untuk menyubsidi biodiesel dengan kadar bahan bakar nabati 15 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, pada Kamis (2/4/2015) mengatakan, dana pendukung seperti ini lazim di negara-negara lain untuk mendukung industri mereka.

Dengan dana ini, pemerintah akan mengumpulkan dana yang cukup untuk mendorong mandatory atau kewajiban biodiesel 15 persen. Sofyan memastikan dana yang dikutip adalah sebesar 50 dollar AS per ton untuk ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan 30 dollar AS per ton untuk produk turunannya (olein). Dana pendukung ini akan dikelola oleh sebuah badan semacam Badan Layanan Umum (BLU) yang dimungkinkan dengan Undang-undang Keuangan Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com