Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gelontorkan Rp1,14 Triliun untuk Pertanian Sumut

Kompas.com - 23/04/2015, 10:41 WIB
BATUBARA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan tahun ini anggaran bantuan untuk pertanian di Sumatera Utara (Sumut) sebesar Rp1,14 triliun. Anggaran tersebut naik lebih dari 1.000 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat hanya Rp 100 miliar.

"Pak Kadis, berapa usulan kenaikan? Pak Kadis bilang 20 persen. Kami beri 1.000 persen, tahun depan 2.000 persen. Saya menantang Pak Gubernur untuk menaikkan produksinya, melalui Pak Kadis Pertanian," ujar Arman di acara menanam padi perdana dengan mesin tanam padi (transplanter) di Desa Simodong, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Rabu (22/4/2015).

Dengan gelontoran dana sebesar itu, Mentan Amran menantang Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho untuk menaikkan produksi beras di Sumut menjadi 4,6 juta ton tahun ini dari target tahun sebelumnya 3,5 juta ton.

Pada pertemuan yang dihadiri ratusan petani itu Mentan memaparkan bahwa pemerintah akan menyelesaikan persoalan pertanian mulai dari tenaga penyuluh, pupuk, bahkan anggaran bantuan untuk Sumut.

"Di Indonesia saat ini baru ada 27.000 petugas penyuluh lapangan, masih ada kekurangan 43.000 orang. Kami coba selesaikan satu per satu," jelasnya.

Terkait harga gabah panen, Mentan mengaku mendapati harga Rp3.500 di tingkat petani. Sementara itu, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) adalah Rp3.700 per kilogram (kg) di petani, atau Rp3.750/kg di penggilingan.

"Setelah kami keliling selama seminggu itu, kami dapati harga Rp3.500 di lapangan. Tapi, kami sudah hubungi Bulog agar mereka bisa menyerap langsung dari petani. Kalau ini digiling jadi beras, itu nilainya Rp 5.000 sampai Rp 6.000, sedangkan harga di pasaran Rp10.000. Disparitasnya cukup jauh, Bulog harus turun langsung. Ini solusinya," katanya.

Persoalan lain, lanjut Amran, pihaknya akan menyelesaikan permasalahan distribusi pupuk pada tahun ini dan kedepan sudah selesai.

3,6 juta ton

Pada kesempatan sama Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihaknya dengan dibantu Kodam I Bukit Barisan akan memenuhi isi MoU untuk menjadikan Sumut sebagai lumbung padi tingkat nasional

Pujo membeberkan, produksi beras Sumut mencapai 3,6 juta ton pada tahun lalu. Bersama dengan Kodam I BB, maka produksi beras ditargetkan pada 2015 mencapai 4,136 juta ton.

"Karena ditantang oleh Pak Menteri Pertanian, target harus lebih. Akhirnya kami bersepakat dari 3,6 juta ton produksi tahun lalu menjadi 4,6 juta ton. Perlu digarisbawahi, bahwa Sumut merupakan penghasil padi kelima," katanya.

Desa Simodong, Batubara, memiliki luas lahan 17.773 hektare dengan luas sawah 365 hektare. Kondisi irigasi teknis dan air tersedia dengan baik di kawasan ini.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI Anton Sihombing, DPD RI Parlindungan Purba, Pangdam I BB Edy Rahmayadi Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem, Bupati Batubara OK Zulkarnaen, Kepala Bakorluh Bonar Sirait beserta jajaran SKPD Pemprovsu dan Batubara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com