Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tegaskan Proyek Listrik 35.000 MW Harus Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/04/2015, 12:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan, pengembang proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) harus menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam pembuatan pembangkit listriknya.

Hal tersebut disampaikan Kalla sebagai tanggapan atas banyaknya kritik yang mampir dalam World Economic Forum on East Asia beberapa waktu lalu, bahwa proyek kelistrikan 35.000 MW tidak ramah lingkungan. Proyek tersebut disebut tak ramah lingkungan sebab 60 persen pembangkitnya mempergunakan sumber energi primer batu bara.

"Ya memang 60 persen itu batu bara. Tetapi seperti saya katakan tadi, mereka harus pakai teknologi supercritical. Jadi teknologi ini adalah suatu sistem yang tidak mengeluarkan asap hitam. Itu harus dan semua (pengembang) diwajibkan memakai teknologi itu," kata Kalla ditemui usai memberikan sambutan di Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity, Jakarta, Senin (27/5/2015).

Senada dengan Kalla, dalam diskusi panel, Kepala Staf Ahli Kepresidenan Luhut Panjaitan mengakui proyek kelistrikan 35.000 MW masih tidak ramah lingkungan sebab 60 persen diantaranya menggunakan batu bara. Namun begitu, pemerintah juga mendorong penggunaan sumber energi panas bumi, yang potensinya lebih besar ketimbang batu bara.

Selain panas bumi, Luhut juga menyebut potensi air dan matahari yang bisa dikembangkan. "Tapi ini bukan hal yang mudah, karena di sisi lain kita harus mencapai pertumbuhan ekonomi," kata Luhut.

Dia bilang, pemerintah Indonesia kini sangat menyadari adanya permasalahan lingkungan. Atas dasar itu, kebijakan baru di bidang lingkungan harus dibuat. Di sisi lain, pemerintah juga berfikir untuk memberikan insentif bagi pebisnis yang bisa menjalankan bisnis ramah lingkungan. Sebab, hal tersebut diyakini mampu mendorong perbaikan kualitas lingkungan.

"Semangat dari pemerintah Indonesia untuk memperbaiki isu ini sangat besar. Lima-enam tahun ke depan kita akan melihat banyak kemajuan karena Presiden kami sangat berkomitmen untuk ini," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com