Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Investor Brasil Minat Bangun Peternakan Sapi di Pulau Buru

Kompas.com - 27/04/2015, 20:03 WIB
Latief

Penulis

PULAU BURU, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuturkan, potensi usaha peternakan sapi di Pulau Buru, Maluku, kini tengah dilirik investor Brasil. Komitmen investasi asal Brasil itu rencananya akan dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Senin (27/4/2015).

"Pulau Buru bagus untuk peternakan. Ini ada investornya dari Brasil, mudah-mudahan bisa langsung MoU hari Senin, ini berita menarik," kata Mentan Amran. 

Mentan menambahkan, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun peternakan sapi di Pulau Buru kurang lebih Rp100 miliar untuk peternakan seluas 5 ribu hektar. Di Pulau Buru terdapat lahan berstatus Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 100 ribu hektar yang dapat digunakan untuk beternak 200 ribu ekor sapi. Mentan menjamin pembangunan peternakan tidak akan menggusur sawah-sawah penduduk karena dibangun di lahan APL.

Pihaknya menawarkan lahan 20-30 ribu Ha di Pulau Buru bagian utara dan 70 ribu hektar di Pulau Buru bagian selatan kepada investor asal Brasil. Dana yang digelontorkan oleh investor dari Negeri Samba ini diperkirakan bisa mencapai kisaran Rp1 triliun.

"Jadi, Rp200-300 miliar untuk Pulau Buru utara. Jika ada lahan kurang lebih 100.000 hektar berarti kurang lebih Rp1 triliun," papar Mentan.

Di samping investor asal Brasil yang sudah datang langsung melihat calon lokasi di Pulau Buru, ada satu calon investor asal Brasil lain dan tiga calon investor dari dalam negeri yang juga berminat membangun peternakan di Pulau Buru. Namun, baru satu calon investor asal Brasil yang menunjukkan keseriusan.

"Ini ada lima calon, Brasil ada dua, tadi investor ada lokal juga. Tapi ini (Brasil) yang kita harapkan," tandasnya.

Mentan berharap investasi ini bisa benar-benar terealisasi agar menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Pulau Buru dan sekitarnya. Selain itu, investasi ini dapat meningkatkan populasi sapi di Indonesia sehingga menekan impor sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com