Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Cadangan Energi Naik dalam 5 Tahun

Kompas.com - 06/05/2015, 11:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan cadangan terbukti (proven reserve) energi naik dalam lima tahun ke depan, seiring dengan dibentuknya Komite Eksplorasi Nasional.

“Pembentukan Komite ini kebutuhan kita. Tujuannya, cadangankita naik, tentu dalam periode lima tahun,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Jakarta, Selasa malam (5/5/2015).

Duduk sebagai Ketua Komite Eksplorasi Nasional, Andang Bachtiar, anggota Dewan Energi Nasional dari unsur teknokrat. Sudirman menjelaskan, ia sengaja menunjuk Andang sebagai Ketua Komite Eksplorasi Nasional lantaran independensi Andang.

“Dalam setiap perubahan, penataan, butuh perspektif itu (independensi). Unsur perubahan harus datang dari orang-orang yang selama ini tidak terlibat,” ucap Sudirman.

Tim Andang belum lengkap, namun Sudirman memastikan tim tersebut akan diisi oleh orang-orang dari berbagai disiplin ilmu. “Yang sama adalah visinya, memperbaiki cadangan, dan meningkatkan produksi,” imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Andang mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, hambatan-hambatan eksplorasi tetaplah sama, baik teknis dan non-teknis. Dikatannya, tidak akan ada rekomendasi baru. Rekomendasi lama tinggal dijalankan saja.

“Kerja Komite lebih mudah karena daftarnya sudah ada bertahun-tahun. Cuma sebelumnya yang berhak untuk melaksanakan dan harusnya melaksanakan itu tidak berani atau karena ada hambatan koordinasi. Komite ini memastikan bahwa ini bisa dilaksanakan,” tandas Andang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com