"Enggak ada pakai 'banget', slow iya tapi enggak pake slow down banget," ujar Andrinof, di Kantor Bappenas, Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Pertumbuhan ekonomi 4,71 persen pada triwulan 1 2015 dinilainya masih lebih bagus dibandingkan beberapa negara. Namun, dia tak menyebutkan lebih rinci negara mana saja yang pertumbuhan ekonominya lebih rendah dari Indonesia.
"Masih on the track, ini kan belum separuh jalan kan," kata dia.
Saat ditanya prediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2015, Andrinof yakin kondisinya akan jauh lebih baik daripada triwulan I.
"Ya kan wajar aja (kondisi triwulan I-2015) kan urusannya masih memenuhi prosedur administrasi. Insyaallah di triwulan II akan akselerasi (ekonomi nasional)," kata dia.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2015 yang hanya mencapai 4,71 persen, cukup mengejutkan karena di bawah perkiraan.
“Memang cukup shock hanya 4,71 persen, karena kami perkirakan 4,9 persen,” kata Enny SriHartati Direktur Eksekutif INDEF, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang diharapkan seperti dari ekspor ternyata tidak menunjukkan kinerja baik. Enny mengatakan, meski mencetak surplus tipis di neraca perdagangan, namun Indonesia masih terbebani neraca pembayaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.