Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Standar Internasional, Perawat Indonesia Terancam Kalah Bersaing

Kompas.com - 11/05/2015, 20:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan saat ini Indonesia kebanjiran order permintaan perawatan dan tenaga medis ke luar negeri.

Tapi sampai saat ini belum mampu memenuhi. Permintaan ke Timur Tengah dari tahun 2010-2015 rata-rata 15.000, tapi yang terpenuhi hanya 5.600 atau 34 persen.

"Padahal lulusan sekolah tinggi perawat setahun 22.000, yang terserap di dalam negeri hanya 13.000. Jadi masih ada 9.000 yang tidak terserap, tapi tetap tidak bisa memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujar Nusron dalam pernyataan yang diterima Kompas.com.

Paparan Nusron disampaikan dalam Seminar Internasional, "Qualification and Compability International Standards for Nurses Among ASEAN Countries" yang diselenggarakan Stikes Pertamedika, di Jakarta, Senin (11/5/2015).

Menurut Nusron, tidak terserapnya kebutuhan ini disebabkan semua negara penempatan mensyaratkan setiap perawat harus memiliki International Registered Nurses (I-RN). Padahal di Asia baru 4 negara yang mendapatkan yaitu India, Filipina, Hongkong, dan Taiwan.

"Ini yang membuat banyak perawat nganggur, tapi belum berhasil menembus pasar internasional. Padahal saya ditugaskan untuk kirim perawat sama Pak Jokowi, setelah PLRT ke Timteng ditutup," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Nusron, akan lebih buruk manakala semua rumah sakit yang sudah dapat standar internasional di Jakarta, juga diwajibkan untuk memiliki NCLEX RNI. "Maka dipastikan, Indonesia akan dibanjiri perawat India dan Filipina, dan kita hanya jadi asisten," sindirnya.

Karena itu, Indonesia mendesak membutuhkan adanya lembaga sertifikasi profesi (LSP) perawat yang bisa bekerja sama dengan negara lain yang sudah memiliki NCLEX-RN.

"Saat ini banyak perawat kita ke Filipina utk mengejar sertifikat itu, dan ada juga yang bekerja di asing 2 tahun, baru ikut uji kompetensi NCLEX-RN," katanya.

Kalau ada LSP di Indonesia, meski asesornya dari asing, perawat Indonesia akan dapat dengan mudah ikut uji kompetensi di Indonesia, utk mendapatkan sertifikat internasional tersebut.

"Tanpa medical english yang baik, dan NCLEX RN, kami khawatir temen-teman perawat yang saat ini kerja di Timteng pun sewaktu-waktu bisa dipulangkan kalau ada perubahan standar di negara penempatan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com