Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Group Targetkan Keputusan soal Bandara Halim Sudah Ada Akhir Mei

Kompas.com - 12/05/2015, 11:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Direktur Lion Group Edward Sirait belum mau bicara banyak terkait pengambilalihan Bandara Halim Perdanakusuma. Namun, kata dia, saat ini prosesnya sudah ada dalam tahap penyelesaiaan perizinan.

"Ini kan masih proses, kapan selesainya saya sendiri punya target akhir Mei (2015) ini selesai. Selesai ceritanya. Ya iya dong (harus ada keputusan) kan ceritanya ini jalan atau enggak jalan. Iya (keputusan) harus ada, harus ada," ujar Edward saat ditemui usai acara Batik Air di Jakarta, Senin malam (11/5/2015).

Dia menjelaskan, proses perizinan tersebut terdiri dari berbagai dokumen legalitas pengambilalihan Bandara Halim Perdanakusuma. "Ya kita kan mana ada kegiatan yang tanpa dokumen, mana ada kegiatan tanpa izin. Itulah yang sedang kita proses. Hidup kalau tidak ada hambatan bukan perjuangan. Kan ada aturan dan ketentuan negara, itu yang sedang diselesaikan," kata dia.

Sebelumnya, Lion Group tak main-main untuk menggarap Bandar Udara Halim Perdanakusuma sebagai bandara yang internasional dengan fasilitas lengkap. Untuk itu, Lion sudah menggandeng kontraktor PT Adhi Karya (Perseso) Tbk sebagai pembuat desain proyek tersebut.

Alasan Lion menginvestasikan dananya untuk pengembangan Bandara Halim Perdanakusuma bukan muncul tiba-tiba. Menurut Edward Oktober tahun lalu, perseroan sudah memiliki rencana sejak tahun 2004, di mana manajemen melihat bahwa bandara tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi meluapnya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah melakukan pembicaraan dengan Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau), pada tahun 2005, Lion meneken perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan Bandara Halim seluas 21 hektar yang dilakukan oleh PT Angkasa Transportindo Selaras (PT ATS) selaku anak perusahaan Group Lion dengan Inkopau.

Sementara itu mengenai pendanaan, Edward mengatakan Lion siap menggelontorkan biaya pembangunan kurang lebih Rp 5 triliun.

Rencana Lion Group itu kemudian menuai kritikan. Salah satunya datang dari Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN) Said Didu. Ia menilai, pelepasan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma ke pihak Lion Group sama saja dengan melepaskan asset negara. Dia pun tidak habis pikir mengapa TNI-AU sebagai kuasa pengguna Bandara Halim mau “melepaskan” aset tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com