Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengusaha Sukses Sektor Maritim di Makassar

Kompas.com - 12/05/2015, 12:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

TAKALAR, KOMPAS.com - Banyak pengusaha sukses di berbagai bidang yang memulai usahanya dari bawah. Seperti salah Gozali, seorang pengusaha telur ikan di Takalar,  Makassar, yang juga merupakan nasabah dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).

Gazali pun menceritakan proses pertamanya ketika menjalankan usaha tersebut. Dia mengaku menjadikan rumahnya sebagai agunan. "Pakai jaminan kita punya rumah. Jadi digadaikan sertifikat rumah. Warga di sini juga jaminan rumah atau tanah mereka," ujar Gozali di Takalar, Senin (11/5/2015).

Pada awal dia mulai mengajukan kredit, Gozali menjelaskan bahwa dia hanya mendapat kredit sebesar Rp 60 juta. Jumlah tersebut pun terus meningkat. Menurut Gozali, pinjaman pertamanya di bank tersebut dia gunakan untuk modal melaut.

Dia memiliki 10 kapal. Satu kapal dibutuhkan biaya operasional sebesar Rp 65 juta untuk perjalanan satu musim.

Gozali selalu mengerahkan seluruh kapal yang dia punya dengan catatan dalam kondisi baik. Sehingga, jika ditotal, dia membutuhkan modal hingga Rp 650 juta untuk sekali pemberangkatan.

Saat ini, pinjaman dari bank belum mencapai angka itu. Akan tetapi, jumlah pinjaman Gozali terus naik dari waktu ke waktu. Kini, penghasilan yang didapat Gozali sudah terhitung besar. Dalam perjalanan kapal satu musim, dia bisa mendapat untung bersih sekitar Rp 300 juta.

Hitungannya, satu musim adalah waktu dari Mei sampai September. Bulan-bulan tersebut lah telur ikan terbang lebih banyak didapat. Di luar musim itu, kapal Gozali tetap berlayar. Bukan mencari ikan terbang namun mencari ikan-ikan saja.

Nasabah lain yang juga memulai usahanya dari awal adalah Anwar Tutuh. Awalnya, dia hanya meneruskan usaha keluarganya saja untuk mencari berbagai macam ikan di laut. Ketika dia meneruskan usaha tersebut, dia mendapat pinjaman dari bank sebesar Rp 5 juta pada 1998.

Uang tersebut dia gunakan untuk memberi kapal, jaring, dan mesin. Semakin lama, Anwar berhasil mendapat pinjaman yang lebih besar. Secara bertahap, dia mendapat pinjaman dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta. Kini, pinjaman yang bisa dia dapat sudah mencapai Rp 1,5 miliar.

"Setelah pinjam Rp 100 juta, naik lagi. Kita pindah ke bank cabang. Karena unit hanya sampai Rp 100 juta. Jadi kita naik sampai Rp 250 di cabang. Nambah lagi Rp 500 juta. Nambah lagi Rp 1,5 M. Karena saya bikin pabrik es juga," ujar Anwar.

Usaha yang dia buat pun tidak hanya mencari ikan saja. Kini, dia memiliki pabrik es sendiri untuk menunjang kebutuhan es di kapal miliknya. Dia juga memiliki rumah makan yang ikan-ikannya dipasok dari hasil kapalnya sendiri. Tidak hanya itu, Anwar juga memiliki bengkel dan usaha cuci mobil. Semua itu, kata Anwar, juga berawal dari menjadikan rumahnya sebagai agunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com