Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Apple Melonjak, Wall Street Cetak Rekor Baru

Kompas.com - 15/05/2015, 08:20 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 melesat ke rekor penutupan tertinggi baru pada Kamis (14/5/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), didorong oleh kenaikan kuat saham Apple, Facebook dan saham teknologi lainnya.

Indeks S&P 500 naik 22,62 poin (1,08 persen) di tutup pada 2.121,10. Posisi ini  lebih tinggi tiga poin dari rekor sebelumnya 2.117,69 pada 24 April 2015.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 191,75 poin (1,06 persen) menjadi ditutup pada 18.252,24, sedangkan indeks komposit Nasdaq bertambah 69,10 poin (1,39 persen) menjadi 5.050,80.

Analis mengatakan lonjakan saham sebagian disebabkan faktor teknis, seperti kemampuan pasar untuk reli awal pekan ini.

"Masalahnya beberapa kali terakhir kami punya satu dari hari-hari kenaikan besar, tidak ada tindak lanjut hari berikutnya," kata Mace Blicksilver, direktur Marblehead Asset Management.

"Hari ini bagus, tapi besok adalah tes yang sesungguhnya," tambah dia.

Rekor baru S&P 500 mencerminkan ketahanan pasar saham AS berkat kebijakan moneter longgar dan walaupun data AS lesu, karena laporan pada Rabu menunjukkan penjualan ritel datar pada April.

Apple, perusahaan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, melonjak 2,3 persen. Keuntungan besar lainnya diraih Facebook naik 3,7 persen, Microsoft naik 2,3 persen dan banyak saham bioteknologi, termasuk Gilead Sciences yang bertambah 2,2 persen.

Raksasa ritel Wal-Mart Stores naik 0,7 persen karena meluncurkan sebuah program uji caba di AS memberikan pelanggan daring (online) pengiriman barang tak terbatas untuk 50 dollar AS per tahun, memasukkannya ke dalam persaingan langsung dengan layanan premium Amazon.

Jaringan toko serba ada Kohl menjadi pengecer besar terbaru yang melaporkan hasil mengecewakan, jatuh 13,3 persen setelah penjualan kuartal pertamanya 4,12 miliar dollar AS, di bawah 4,19 miliar dollar AS yang diproyeksikan oleh para analis.

Perusahaan kosmetik Avon Products naik 6,0 persen menyusul tawaran pengambilalihan yang ternyata palsu dari suatu entitas yang menyebut dirinya PTG Capital Partners. Avon mengatakan pihaknya tidak menerima tawaran dari PTG "dan belum bisa mengonfirmasi keberadaan entitas itu."

Sementara harga obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan. Adapun imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,24 persen dari 2,29 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,06 persen dari 3,08 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com