Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Ponsel Perang Harga, RI Makin Senang Impor

Kompas.com - 15/05/2015, 17:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Perang harga antar produsen ponsel membuat nilai impor mesin dan peralatan listrik, empat bulan pertama tahun ini mengalami kenaikan 7,31 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, sepanjang Januari-April 2015 impor mesin dan peralatan listrik mencapai 2,3 miliar dollar AS. Sepanjang Januari-April 2014, impor jenis barang tersebut hanya sebesar 2,19 miliar dollar AS.

“Yang naik adalah mesin dan peralatan listrik, terutama HP ya,” kata Sasmito, di Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Dia mengatakan, kebanyakan impor mesin dan peralatan listrik-–termasuk ponsel-–paling banyak dari Tiongkok, Vietnam, dan Korea Selatan. Produk ponsel dari ketiga negara tersebut relatif murah.

“Memang (nilai tukar) dollar AS naik, tapi harganya (ponsel) turun tajam, karena adanya perang harga. Produksi mereka sudah banyak, jadi antar-negara produsen di ASEAN ini bersaing dengan harga. Dan kita pun mumpung kan? Mumpung harga murah. Jadi beli,” kata Sasmito.

Yang menarik, kata Sasmito, harga yang dibanderol produsen ponsel seperti Tiongkok kadang tak masuk akal. “Kadang-kadang harganya tak masuk akal. Kadang harganya jauh beda dengan barang serupa. Harusnya Rp 2 juta, dijualnya Rp 700.000. Tapi tidak tahu ya kualitasnya,” ucap Sasmito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com