Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Panen Jagung Nasional Cepat Terwujud dengan Kemitraan

Kompas.com - 21/05/2015, 20:46 WIB


KOMPAS.com - Target panen jagung nasional 2015 hingga 25 juta ton bisa cepat terwujud dengan kemitraan antara pemerintah, petani, dan sektor-sektor lainnya. Lembaga bernama Kelompok Kerja Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro) dalam catatannya pada Rabu (20/5/2015) mewartakan bahwa panen raya di Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat merupakan model percontohan terintegrasi.

Pada proyek itu, petani mendapatkan pendampingan budidaya jagung, penanganan pascapanen, jaminan pembelian, pelatihan literasi keuangan berikut akses pinjaman modal. Hasilnya terbukti baik. Panen petani mencapai 7,2 ton per hektare atau meningkat sebanyak 20 persen dari produktivitas rata-rata di wilayah tersebut.

Menurut PISAgro, kerja sama itu melibatkan Syngenta yang memberikan pelatihan dan pendampingan petani dengan mengaplikasikan teknologi ‘Awali dengan Benar’. Teknologi ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas panen jagung.

Mitra lainnya adalah Bank Andara melalui BPR Pesisir Akbar yang memberikan akses pinjaman modal pembiayaan mikro kepada petani. Dana pinjaman digunakan untuk membeli teknologi yang lebih baik seperti benih unggul, pupuk, dan bahan kimia perlindungan tanaman untuk meningkatkan produktivitas jagung.

Mitra selanjutnya adalah Mercy Corps Indonesia memberikan pelatihan literasi keuangan pada petani, memfasilitasi tahapan pengembangan pembiayaan dan teknologi informasi bagi petani jagung, dan mendukung penyediaan layanan sistem pembayaran menggunakan AndaraLink Mobile untuk petani. Kemitraan ini bekerja sama dengan pembeli jagung  setempat sebagai pembeli jagung petani.

Menurut  Lim  Jung Lee, Presiden  Direktur PT  Syngenta Indonesia sekaligus Ketua Kelompok Kerja Jagung PISAgro peresmian kemitraan itu adalah awal dari perjalanan panjang ke arah mencapai swasembada jagung. Tahap selanjutnya adalah meningkatkan kemitraan untuk mencapai 2.000 petani di Kabupaten Dompu dan Bima dan kemudian memperluas  program  ini ke wilayah lain di Indonesia.

Sebelumnya, pada November 2014, Kelompok Kerja Jagung PISAgro memutuskan untuk melakukan proyek percontohan model pembiayaan mikro dengan 198 petani dari 10 kelompok tani di Kabupaten Dompu dan Bima,Nusa Tenggara Barat. Kelompok ini melibatkan pemain utama dalam rantai pasok dan bekerja sangat erat dengan pemerintah pusat, provinsi dan daerah NTB  dalam  mengidentifikasi daerah-daerah yang cocok untuk proyek ini. Hal ini selaras dengan target pemerintah mencapai swasembada jagung nasional di antaranya dengan cara meningkatkan produktivitas pertanian dan membuka daerah baru untuk budidaya jagung.

PISAgro memahami bahwa petani membutuhkan modal  keuangan untuk membeli teknologi yang lebih baik seperti benih unggul, pupuk, dan pestisida yang baik untuk meningkatkan produktivitas jagung serta membiayai ongkos tenaga kerja. Di awal musim tanam, petani yang ikut  dalam model  percontohan mendapatkan pinjaman modal  kerja sebesar Rp 8 juta per hektare.

Hingga kini, PISAgro telah  mengadakan pelatihan kepada petani jagung di banyak daerah di Indonesia. Secara keseluruhan, kelompok ini telah memberikan pelatihan kepada 220.000 petani jagung pada 151,279 hektar lahan. Pada  2020, kelompok ini berencana untuk melakukan program pelatihan kepada 5 juta petani jagung pada 1,25 juta  hektare lahan untuk mencapai produktivitas dan peningkatan pendapatan secara berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com