Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Curiga Beras Plastik adalah Beras Oplosan dari Dalam Negeri

Kompas.com - 22/05/2015, 18:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, curiga beras yang diduga mengandung plastik yang beredar di Bekasi, Jawa Barat, berasal bukan dari impor melainkan oplosan dari dalam negeri. “Tidak ada impor beras. Ini sedang kita telusuri apakah ini impor selundupan, atau lokal, karena kita ini banyak beras oplosan di dalam negeri,” kata Rachmat, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Lebih lanjut Rachmat mengatakan, kini pemerintah bersama dengan pihak terkait sedang menelusuri asal-muasal beras yang diduga mengandung plastik yang beredar di Bekasi tersebut. “Selama ini Kemendag tidak pernah mengeluarkan izin impor apalagi dari China. Kita tidak punya, tidak ada hubungan komunikasi untuk itu. Kita sedang pelajari apakah barang ini impor ilegal atau dalam negeri sendiri,” imbuh dia.

Kendati ada kejadian seperti di Bekasi, Rachmat mengatakan pemerintah tetap memberikan kebebasan kepada penjual beras untuk mengoplos beras yang dijual, asal tertera dalam kemasan tersebut jenis beras yang dioplos. “Selama ini tidak ada yang mengumumkan (beras oplosan atau tidak). Kita enggak tahu isinya apa. Kedua, kita kontrol siapa produsennya. Produsennya harus jelas dan terdaftar,” kata Rachmat.

Beredarnya beras yang diduga mengandung plastik baru ditemui di Indonesia. Kepala BPOM Roy Sparringa mengatakan, BPOM sebagai emergency contact point dari International Food Safety and Quality Network (INFOSAN) di bawah World Health Organization (WHO), telah menanyakan kepada Infosan Pusat, apakah ada kasus serupa saat ini di luar Indonesia. “Kami telah mendapatkan informasi bahwa, tidak ada laporan tersebut di negara manapun pada saat ini. Namun, tentu ini menjadi perhatian dan WHO Infusan Pusat akan menanyakan, apakah ada di negara-negara yang dicurigai itu, apakah ada kasus. Tapi sejauh ini tidak ada kasus,” kata Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com