Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Ambil Untung, IHSG Awal Sesi Memerah

Kompas.com - 25/05/2015, 09:38 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan  Senin (25/5/2015), bergerak di zona merah. IHSG dibuka melemah 5,32 poin  ke posi 5.309,84.

Hingga sekitar pukul 09.30 WIB, indeks melorot 21,53 poin (0,41 persen) menjadi 5.293,62. Tercatat 60 saham naik, 104 saham turun, dan 83 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 752,77 miliar dengan volume 493, 15 juta lot saham.

Hari ini IHSG diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan awal pekan ini. Peluang ambil untung pemodal membesar pascakenaikan indeks selama sepekan terakhir secara berturut.

Pada akhir pekan lalu, indeks ditutup naik tipis 1,9 poin (0,03 persen) ke level 5.315. Merujuk data BEI menanjak sekitar 1,68 persen sepanjang pekan lalu dengan pergerakan terendah di level 5.237. Indeks LQ45 dan Indeks Kompas100 menguat masing-masing sekitar 2,19 persen dan 2,00 persen. Jika dilihat sejak awal tahun ini IHSG hanya naik 1,69 persen.

Angka itu cukup jauh dibandingkan pertumbuhan indeks saham utama di kawasan Asia. Bursa Tiongkok, misalnya, melejit hingga 43 persen di tengah respon pemodal atas pelonggaran likuiditas otoritas Tiongkok menanggapi penurunan pertumbuhan ekonominya.

Bursa Hongkong, Jepang dan Korea Selatan menyusul dengan kenaikan berturut-turut sekitar 18, 16 dan 12 persen sejak awal tahun ini. Posisi IHSG pada saat ini, menurut Riset Mandiri Sekuritas, secara teknikal berada di fibonacci retracement 50.0% - 61.8%. Fibonacci retracement 61.8% merupakan rasio yang sangat kuat sekali untuk menjadi support/resistance. Dari beberapa indikator seperti RSI menunjukan bahwa IHSG berada diposisi netral, dan MACD berada di area negatif. Diestimasi pergerakan IHSG untuk minggu ini cenderung bervariasi (mixed).

"Jika IHSG gagal melewati garis Fibonacci retracement 61.8%, yaitu di kisaran 5.330-5.350, dalam beberapa hari ke depan kami estimasi IHSG akan terkoreksi ke kisaran 5.150-5.200. Penurunan ini mempunyai probabilitas yang cukup besar," demikian riset Mandiri Sekuritas pagi ini.

Bursa Wall Street ditutup stagnan di akhir pekan lalu. Bursa Asia bergerak variatif pagi ini. Di pasar komoditas Crude Oil (WTI) ditutup pada posisi 59,72 dollar AS per barrel.

Rupiah bergerak pada kisaran Rp 13.110 – 13.167 per dollar AS dan ditutup pada level Rp 13.158 per dollar AS pekan lalu. Kisaran untuk pergerakan indeks hari ini berada di level 5.269 – 5.335.

Saham yang direkomendasikan beli adalah ELSA dan JSMR sementara jual untuk saham BBRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com