Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembangkan Jaringan Penting bagi UKM

Kompas.com - 25/05/2015, 20:30 WIB


KOMPAS.com - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) mesti menempatkan upaya mengembangkan jaringan sebagai hal penting. Dengan kemajuan tekonologi informasi, pengembangan jaringan bisa melibatkan anggota keluarga pula.

Prinsip transaksi daring (online) yang memberikan kemudahan bagi siapa saja menjadi pelapak untuk menjual berbagai jenis produk dengan modal tidak terlalu besar serta harga produk yang kompetitif benar-benar dirasakan oleh Indra Mulia Nasution. Bahkan, dari keuntungan transaksi yang dilakukan secara daring, kini Indra telah melibatkan istri dan anaknya untuk mengikuti jejaknya, berjualan secara daring. “Prinsip saya seperti orang yang mengembangkan multilevel marketing. Semakin banyak jaring yang kita tebar untuk memasarkan produk yang sama, tentu hasilnya akan lebih besar,” ujar Indra.

Terhitung sejak 26 Februari 2014, Indra membuka toko daring The Largest Fashion Store di laman Bukalapak.com.  Dua bulan kemudian, 12 April 2014, istrinya, Yuliani  Purwaningsih, juga membuka toko daring Toko Fashion Online di marketplace yang sama. Terakhir, anaknya, Annisa Mulia Dini Nasution yang baru duduk di Kelas 2 SMP,  juga membuka toko daring The Kidz Zone di Bukalapak sejak 13 Oktober 2014.

Jadilah, keluarga kecil ini menjalankan bisnis daring secara bersama dan bahu-membahu dengan pusat kegiatan di rumah mereka di Bandung, Jawa Barat. Hasilnya telah mereka rasakan meski terbilang baru satu tahun bergabung di Bukalapak. Dengan penghasilan gabungan rata-rata Rp 11 juta -12 juta per bulan, sang suami sudah masuk kategori  pedagang besar dengan 157 feedback (umpan balik). Sementara, sang istri juga termasuk pedagang besar dengan 270 umpan balik. Sedangkan, sang anak yang baru tahap belajar, tergolong pedagang dengan 11 umpan alik.

Keluarga Nasution fokus menjual produk-produk fesyen produksi dalam negeri dan telah melayani pelanggan dari berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. “Bagi kami penghasilan itu termasuk besar. Itu memicu kami untuk terus mengembangkan toko online yang kami miliki, baik dari ketersediaan dan variasi produk, layanan hingga respon cepat kepada pembeli,” ujarnya.

Tekad Indra ini bukan muncul begitu saja. Pengalamannya bersama istri mengelola toko daring sejak Mei 2010, membuat mereka cukup terasah dan mengetahui strategi- strategi khusus untuk membesarkan dan menumbuhkan kepercayaan di hati para pembeli sehingga terjadi transaksi berkelanjutan alias repeat order.

Tak hanya fokus di satu toko daring, kata Yuliani, banyak marketplace yang telah mereka coba. Bahkan, sebelumnya pada sekitar 2012, mereka telah membuat  situs ‘Toko Fashion Bandung’ yang mencoba melayani pembelian secara daring. Dari banyak yang telah mereka coba, tetap saja ada rasa was-was, terutama berkaitan dengan pembayaran barang yang telah dikirim. “Tak jarang kami menerima pembayaran cukup lama. Kondisi ini yang membuat kami kesulitan modal untuk berkembang karena dananya  masih tertahan,” ujarnya.

Akhirnya, mereka mengenal Bukalapak.com dari seorang rekan. Setelah mempelajari lebih lanjut tentang laman itu, terutama karena ada jaminan keamanan  pembayaran, mereka pun bergabung. Meskipun fokus menjual produk fesyen yang sama mulai dari kemeja, kaus, tas, sepatu, topi, jaket hingga aksesoris  pendukung, Indra bersama istri telah membagi kategori produk yang mereka jual. “Saya dan istri, membidik segmen usia 13 hingga 40 tahun. Sedangkan,  produk yang dijual anak membidik segmen 0 hingga 13 tahun. Strategi ini terbilang efektif menjaring pembeli,” ujar Indra.

Terkait keterlibatan sang anak yang baru berusia sekitar 14 tahun, Yuliani menegaskan bahwa hal itu semata-mata agar si anak belajar mandiri dan memiliki tanggung jawab  terhadap apa yang dimilikinya. Toh, dari hasil jualan, diterapkan sistem bagi hasil. Buat anak 70 persen, dan buat orang tua 30 persen. “Dari 70 persen itu, sepenuhnya  saya serahkan kepada Annisa, baik untuk ditabung, keperluan sekolah maupun keperluan dia sendiri. Saya memberikan kebebasan kepadanya,” ujarnya.

 Kepercayaan inilah yang membuat Annisa nyaman dan menikmati berjualan daring di Bukalapak. Apalagi, keasyikan berjualan daring ini tak lantas membuat sekolahnya berantakan. Bahkan guru-guru sudah mengetahui dan memberikan dukungan positif bagi Annisa. “Sayangnya, belum ada guru-guru saya yang membeli barang yang saya jual  secara online. Tapi, saya tidak menyerah dan terus berupaya membesarkan toko online yang saya rintis bersama mama,” ujar Annisa.

Adanya keterikatan dan tekad yang sama membesarkan toko fesyen daring ini membuat Indra  dan istri berhasrat memperbanyak produk dan variasinya. Tak hanya produk  fesyen, mereka juga mulai menambah koleksi untuk produk-produk para penghobi touring dan bikers. Bahkan, mereka juga akan segera merealisasikan pembuatan produk dengan  brand atau merek tersendiri. “Kami targetkan selesai tahun ini sehingga kami bisa segera membuka toko dan membuat sistem stok barang. Semua ini demi memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan kami,” pungkas Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com